Brimob Polda Sulawesi Tenggara Gugur Dalam Pengamanan Ujuk Rasa, Akibat Bentrok dengan Mahasiswa, CEK FAKTA

- 12 April 2022, 21:10 WIB
Pasukan Brimob Polda. @brimobmalut
Pasukan Brimob Polda. @brimobmalut /

LAMONGAN TODAY - Aksi unjuk rasa 11 April 2022 terjadi bukan hanya di Jakarta, melainkan juga hampir di semua daerah di Indonesia, termasuk di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Namun dalam demonstrasi di Kendari, seorang perwira polisi dilaporkan meninggal dunia.

Perwira Pertama Detasemen Gegana Brimob Polda Sulawesi Tenggara Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia saat bertugas dalam pengamanan aksi unjuk rasa pada Senin (11/4).

Baca Juga: Skenario China Kuasai Indonesia, Dokumen Rahasia di Mabes Polri Bocor ke Publik, CEK FAKTA

Peristiwa itu pun menuai beragam tanggapan di media sosial, termasuk salah satu unggahan yang mempertanyakan apakah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tidak akan mengutuk pelaku demonstrasi karena terdapat perwira polisi yang meninggal.

Unggahan tersebut disukai oleh lebih dari empat ribu pengguna lain di Twitter dan disebarkan ulang hingga lebih dari seribu kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Beliau gugur dalam pengamanan demo di Kendari. Apakah @KomnasHAM mau mengutuk pelaku demo itu ? Atau untuk polisi tidak ada HAM ?”

Baca Juga: Demi Bangun IKN, Dana Haji Dialihkan, Masyarakat Tak Jadi Berangkat ke Mekkah, Benarkah? CEK FAKTA

Namun, benarkah Ipda Imam Agus Husein meninggal akibat bentrok dengan para pendemo di Kendari, pada 11 April?

Merujuk laporan dikutip dari Antara, Ipda Imam Agus Husein bukan meninggal akibat bentrok dengan para pengunjuk rasa pada Senin (11/4).

Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol. Fery Walintukan mengatakan penyebab kematian Perwira Pertama Gegana tersebut masih dalam penyelidikan. Tapi dugaan sementara, dia meninggal akibat terbentur pintu kendaraan taktis Brimob.

Baca Juga: Gold Medalist Tegaskan Kim Soo Hyun Tak Terima Tawaran Drama Baru yang Dikabarkan Gandeng IU

"Meninggal kecelakaan karena kepala terbentur pintu kendaraan taktis Brimob," kata Fery.

Ipda Imam dilarikan ke RS Bhayangkara Kendari pada pukul 15.45 Wita dalam keadaan sadar, dengan keluhan sesak napas dan nyeri.

Pada pukul 15.50 Wita, dia mulai gelisah dan kesadaran tubuh mulai menurun, begitu pula kadar oksiden dalam tubuhnya.

Baca Juga: Lima Cara Agar Tubuh Tetqp Sehat Saat Menjalankan Ibadah Puasa, Batasi Makan Main!Baca Juga: Lima Cara Agar Tubuh Tetqp Sehat Saat Menjalankan Ibadah Puasa, Batasi Makan Main!

Meskipun telah dilakukan pemasangan intubasi dan oksigen 12 liter per menit, Ipda Imam dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.30 Wita.

"Kita tidak bisa berandai-andai. (Kami) tunggu investigasi penyebab kematian korban," kata Fery.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x