LAMONGAN TODAY - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun mengomentari tercantumnya nama Ustadz Abdul Somad (UAS) serta Ustadz Felix Siauw di daftar penceramah terindikasi intoleran dan radikal.
Refly Harun menyebutkan tentu ustadz yang masuk pada daftar tersebut merupakan sosok yang sering mengkritik pemerintah.
“Pastilah ini yang suka ngekritik pemerintah. Kalau ustadz yang tidak mengkritik pemerintah tidak radikal ya,” ujarnya lewat channel Youtube Refly Harun Senin, 7 Maret 2022.
Baca Juga: Alami Masalah di Lapangan German Open 2022, Ini Kata Anthony Sinisuka Ginting
Mengenai hal itu, Refly juga menganggap negara lebih takut terhadap radikalisme dibandingkan korupsi.
“Jadi saya katakan negara ini lebih takut dengan radikalisme ketimbang korupsi, karena dianggap radikalisme itu jauh lebih mengusik the establishment mungkin, dibandingkan orang yang korupsi,” ungkapnya.
“Padahal kita tahu justru korupsi yang lebih mengkhawatirkan ya,” sambungnya.
Baca Juga: Update Liga 1: Arema FC Galau Dibayangi Persib dan Persebaya, Bali United Nyaman di Puncak Klasemen
Advokat itu kemudian menyebutkan ciri-ciri ustadz radikal menurut Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).