Media Asing Liput Pemindahan Ibu Kota Negara, Kutip Insinyur Asal Australia, Aib ataau Prestasi?

- 6 Februari 2022, 19:30 WIB
Istana Presiden di Ibu Kota Negara Baru.
Istana Presiden di Ibu Kota Negara Baru. /Sumber : PikiranRakyat.com/

“Namun terlalu sering, pemerintah melompat untuk merelokasi pemukiman dengan harapan mereka dapat mengurangi kerugian bencana hanya dengan mengurangi paparan bahaya,” kata Opdyke dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 5 Februari 2022.

“Kami berulang kali melihat bahwa bencana seringkali diselewengkan oleh pembuat kebijakan untuk kepentingan politik, tanpa benar-benar memahami pemicu risiko bencana," katanya.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dibuat 'Lemas' setelah Adiknya Terkena Musibah, sang Pedangdut: Cuman Bisa Berencana

"Kerentanan infrastruktur, ekonomi, dan sistem sosial kita seringkali memiliki peran yang jauh lebih besar dalam penciptaan risiko bencana – faktor-faktor yang jarang dipecahkan dengan memulai yang baru,” sambungnya.

Al Jazeera juga mengutip pernyataan dari Direktur Rujak Center for Urban Studies Jakarta Elisa Sutanudjaja.

Elisa mengatakan, mau IKN pindah atau tidak, Jakarta masih perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Baca Juga: Mark NCT Puncaki Tangga Musik iTunes Dunia Melalui 'Child'

Ia juga menyampaikan bahwa Jakarta masih harus menangani berbagai masalah, seperti polusi udara, penurunan tanah, akses air bersih yang tidak memadai, dan masalah pembuangan sampah.

“Dan di tengah krisis iklim seperti ini, membangun sesuatu yang baru dan sesuatu yang begitu masif, sebenarnya menambahkan sejumlah besar karbon ke atmosfer,” ujar Elisa.

"Ini tidak seperti pindah ke rumah baru ketika Anda hanya bisa menjual yang lama," sambungnya.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: isu bogor


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah