LAMONGAN TODAY - Tindakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memutuskan untuk membagikan tanah pada NU dan Muhammadiyah dianggap tidak tepat.
Penilaian itu berhubungan dengan persoalan di Indonesia mengenai masih adanya beberapa warga yang tidak mempunyai tanah untuk dikerjakan.
Terlebih, dugaan adanya mafia tanah sampai sekarang masih belum teratasi.
Baca Juga: Banyak Pemain Terpapar Covid-19, LIB Sebut Liga 1 Masih Akan Terus Berjalan, 6 Klub Krisis Skuat?
Dugaan mafia tanah itu berhubungan kasus beberapa waktu sebelumnya dengan PT Sentul City.
Menurut pengamat politik, Rocky Gerung, keputusan yang diambil Jokowi berlawanan dengan kondisi lapangan.
"Ini jadi kontradiktif, pak Jokowi tidak paham yang jadi masalah sekarang adalah akumulasi tanah, perampasan tanah oleh yang disebut mafia tanah," kata Rocky Gerung dikutip Lamongan Today dari YouTube pribadinya.
Baca Juga: Prediksi Skor Persela Lamongan vs Arema FC, Laskar Joko Tingkir Berambisi Keluar Zona Degradasi
Menurut Rocky Gerung, Jokowi semestinya mengatasi mafia tanah, tidak malah membagikannya.