Letusan Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Mengenai Mitos Pulau Jawa Akan Terbelah

- 6 Desember 2021, 23:37 WIB
Lava pijar keluar Gunung Semeru saat dipotret dari kawasan Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). (ANTARA/Zabur Karuru)
Lava pijar keluar Gunung Semeru saat dipotret dari kawasan Kampung Renteng, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin (6/12/2021). (ANTARA/Zabur Karuru) /(ANTARA/Zabur Karuru)

LAMONGAN TODAY - Tidak ada yang menduga bahwa Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur bakal meletus pada Sabtu, 4 Desember 2021.

Dengan meletusnya Gunung Semeru, terdapat beberapa aliran keyakinan yang menghubungkannya dengan ramalan Jayabaya.

Menyaksikan beberapa video amatir yang populer di sosial media, terlihat ketakutan masyarakat terhadap kemarahan Gunung Semeru tersebut.

Baca Juga: Gunung Semeru Paku Bumi Pulau Jawa, Suara Gaib di Mahameru dan Kesengsaraan Rakyat

Sampai pukul 20.30 WIB pada Sabtu, 4 Desember 202, belum terdapat informasi dengan pasti berapa korban jiwa karena letusan tersebut.

Namun, apabila menyaksikan akibat letusan, perkiraan kerugian materi bakal terasa sangat banyak.

Diprediksi letusan menyebabkan daya rusak sangat parah. Terlihat gumpalan asap melambung tinggi menyebabkan warga lari histeris.

Baca Juga: Perjuangan Borneo FC Raih Pujian, PSIS Semarang Dilewati, Pesut Etam Simpan 1 Pertanding Sulit Lawan Arema FC

Warga yang menyaksikan letusan berlari menyelamatkan diri menjauhi kejaran awan pekat dan panas.

Apabila menilik catatan sejarah meletusnya Gunung Semeru, sempat terjadi sangat besar pada 200 tahun silam tepatnya 8 November 1818.

Selanjutnya, Gunung Semeru lagi-lagi meletus pada 2 Februari 1994 silam. Kemudian di tahun 2000-an terjadi 8 kali letusan.

Baca Juga: Karena Handsanitizer, Borneo FC Kena Hukuman Rp10 Juta dari Komdis PSSI, 5 Tim Ini Juga Kena Sanksi

Dan letusan besar terjadi saat Natal 2002. Selanjutnya pada 1 Desember 2020, Gunung Semeru kembali meletus disertai guguran awan panas dari puncak, dengan jarak luncur 2 kilometer sampai 11 kilometer.

Sekarang Gunung Semeru kembali meletus mendekati akhir tahun 2021. Meletusnya Gunun Semeru kali ini, ternyata banyak yang menghubungkan dengan ramalan Jayabaya.

Pada sejumlah sumber, Maharaja Jayabaya adalah raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 merupakan visioner yang hebat.

Baca Juga: Terbaru! Klasemen BRI Liga 1 Pekan Ke-15: Arema FC Raih 1 Poin Gagal Gusur Persib, Borneo FC Naik Peringkat

Dari kitab Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja mengatakan suatu hari Tanah Jawa bakal terbelah menjadi dua.

Dengan ramalan Jayabaya tersebut, saat ini banyak yang memercayai mitos Jawa terbelah bakal terjadi.

Banyak masyarakat memercayai bahwa Ramalan Jayabaya selalu benar. Sebuah hal yang terbukti ialah saat mendekati perang kemerdekaan yaitu ketika Jawa dijajah Jepang.

Baca Juga: Best XI Minggu Ini, Tanpa PSIS Semarang dan Arema, Diborong Persib Bandung, Borneo FC, Persebaya, Bali United

Sebuah ramalan Jayabaya yang benar ialah: seumur jagung (3,5 bulan) yang diartikan dijajah 3,5 tahun.

Selanjutnya yang kembali populer ialah mitos pulau Jawa yang bakal terbelah.

Namun, pada ramalan tersebut kuncinya ialah Gunung Slamet meletus.

Baca Juga: Digeser Borneo FC, PSIS Semarang Lebih Semangat Berbenah, Junianto Jawab Tegas Kegundahan Suporter

Konon apabila Gunung Slamet meletus hebat, maka pertanda Pulau Jawa bakal terpotong dua.

Mitos paku Jawa

Gunung Semeru yang terletak di antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Desember 2021, meletus.

Di sisi meletusnya Gunung Semeru di tahun ini, ada mitos-mitos yang menyertai gunung berketinggian 3.676 mdpl ini yang diyakini oleh masyarakat.

Baca Juga: Link Unduh Lagu Mp3 Rindu Serindu Rindunya Cover dari Zinidin Zidan Ft Angga Candra dan Khifnu

Gunung Semeru pun adalah sebuah tujuan wisata yang banyak diburu oleh pendaki dan wisatawan.

Ditambah dengan terdapatnya beberapa ranu atau danau di area Gunung Semeru di antaranya Ranu Pane, Ranu Kumbolo, dan Ranu Regulo yang mempunyai mitosnya tersendiri.

Berikut Lamongan Today rangkum 5 mitos Gunung Semeru dari berbagai sumber:

1. Paku Pulau Jawa

Konon terdapat suatu legenda pada kitab kuno abad ke 15 yang mengatakan bahwa Pulau Jawa dahulu kala mengambang di lautan dan terombang-ambing.

Menyaksikan itu, para Dewa lalu memutuskan untuk memasangkan Pulau Jawa dengan paku yaitu Gunung Semeru. Pada kitab tersebut, gunung ini konon dibawa dari India oleh Dewa Wisnu dan Dewa Brahma.

Baca Juga: Unduh Cepat YouTube ke MP3 dan MP4 Lewat Savefrom, Simak Tutorialnya di Sini!

2. Kuncen Gunung Semeru Mbah Dipo

Mbah Dipo diketahui adalah kuncen atau juru kunci di Gunung Semeru. Dia sudah wafat pada 2005.

Masyarakat sekitar meyakini jika Mbah Dipo mempunyai keahlian menerima pesan dari makhluk halus di Gunung Semeru.

Terdapat suatu mitos yang mengatakan jika Gunung Semeru meletus, maka disarankan untuk pergi ke arah sungai, jangan ke arah Gunung Sawur.

Baca Juga: Lirik dan Chord Takut dari Idgitaf atau Idgaf Terbaru, Ini Link Unduh Lagu MP3 Legal HQ

3. Misteri Kawasan Kelik

Kawasan Kelik merupakan tempat di mana terdapat sejumlah batu menjadi semacam "nisan" orang-orang yang wafat di Gunung Semeru.

Di antaranya milik Soe Hok Gie. Konon, di kawasan Kelik para pendaki banyak terjadi kesurupan oleh arwah manusia atau arwah binatang.

Baca Juga: Link Unduh Lagu Melawan Restu dari Mahalini, Download di Sini!

4. Tanjakan Cinta

Mitos paling viral di Gunung Semeru yaitu terdapatnya Tanjakan Cinta. Konon tanjakan yang tak begitu curam ini mempunyai mitos yang dihubungkan dengan cerita percintaan.

Apabila pendaki yang datang berjalan melalui Tanjakan Cinta tidak istirahat dan tanpa berpaling ke belakang, maka cerita percintaan yang diinginkan bakal terwujud.

Akan tetapi, apabila pendaki beristirahat dan berpaling ke belakang ketika sedang di Tanjakan Cinta, maka cerita percintaannya bakal susah.

5. Dewi Penunggu Ranu Kumbolo

Konon, terdapat suatu mitos yang menceritakan terdapat seorang dewi yang menyerupai seorang wanita yang sering hadir dengan memakai pakaian kebaya kuning dan kehadirannya ditandai dengan kepulan asap ketika bulan purnama tiba.

Dilansir Lamongan Today dari Pikiran Rakyat, artikel ini telah tayang dengan judul "Letusan Gunung Semeru dan Ramalan Jayabaya Tentang Mitos Pulau Jawa yang Terbelah."(Rizki Laelani/Pikiran Rakyat)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x