Manfaatkan Inovasi dan Teknologi dalam Mitigasi, PUPR Dorong HATHI Antisipasi Fenomena La Nina

- 31 Oktober 2021, 20:49 WIB
La Nina biasanya menyebabkan curah hujang tinggi yang bisa menyebabkan banjir dan longsor.
La Nina biasanya menyebabkan curah hujang tinggi yang bisa menyebabkan banjir dan longsor. /Foto BNPB

Selanjutnya juga melakukan Standar Operasi Prosedur (SOP) siaga bencana semisal mengosongkan 205 bendungan dengan volume tampungan sebesar 4,7 miliar meter kubik.

Kemudian membuka semua pintu pengeluaran 12 kolam retensi dengan volume tampungan 6,8 juta meter kubik dan bendung gerak dengan volume tampungan 65,8 juta meter kubik, mengempiskan 12 bendung karet dengan volume tampungan 7,3 juta meter kubik, membuka tunnel pengendali banjir dan floodway, dan mengoperasikan 192 unit pompa pengendali banjir dengan kapasitas 263,4 meter kubik/detik.

Baca Juga: Profil Deven, Jebolan Indonesian Idol 2018 yang Digandeng Rans Music: Sempat Bintangi Film

Perkiraan La Nina juga dipakai untuk mencegah kecelakaan konstruksi dalam pembangunan bendungan on-going dengan memposisikan petugas di hulu Coffer Dam sejauh 5 –10 km, untuk mengamati pola debit air yang masuk di sungai yang tengah dibangun bendungannya. Selanjutnya, juga menginventarisasi bahan banjiran yang terdapat pada masing-masing BBWS/BWS yang tersebar pada 34 provinsi semisal geobag dan kawat bronjong serta alat berat seperti dump truck, excavator, dan perahu karet, mencakup kesiapsiagaan petugas.***

Halaman:

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah