Situs BSSN Dibobol Peretas akibat Perang Hacker Brazil vs Indonesia, Pakar: Seharusnya punya Rencana Mitigasi

- 26 Oktober 2021, 15:57 WIB
Pengumuman situs resmi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas
Pengumuman situs resmi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diretas /Tangkap layar Instagram @kameraperistiwa

LAMONGAN TODAY - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) baru saja terkena peretasan pada situs pusat malware nasional.

Peretasan tersebut terjadi perubahan pada halaman awal (defacement). Tertulis pada laman awal sudah di hack oleh "theMxOnday".

Diduga pelaku peretasan ini merupakan balas dendam Brazil terhadap pelaku yang diduga dari Indonesia yang pernah meretas website negara Brazil.

Baca Juga: Kakawin Arjuna Wiwaha: Sebuah Kisah untuk Sang Prabu Airlangga, Inilah Ceritanya

Kejadian ini tentu disayangkan berbagai pihak karena lembaga BSSN ini memiliki tugas melindungi dari serangan siber.

Hal ini selanjutnya ikut ditanggapi Pakar Kemanan Siber, Doktor Pratama Persadha. Menurutnya BSSN semestinya memiliki rencana mitigasi ketika terkena serangan siber.

"Seharusnya BSSN sejak awal mempunyai rencana mitigasi atau 'BCP' ketika terjadi serangan siber karena induk 'CSIRT' (Computer Security Incident Response Team) di Indonesia adalah BSSN," kaya Pratama dilansir Antara.

Baca Juga: Rachel Vennya Rampung Jalani Pemeriksaan Plat RFS, Datang di Luar Jadwal. Gimana Hasilnya?

Selanjutnya, Pratama mengungkapkan kemungkinan terjadinya pelanggaran standar operasional prosedur (SOP) di link www.pusmanas.bssn.go.id.

Hal itu dapat terjadi apabila tidak melalui proses penetration test terlebih dahulu saat akan dipublish.

"Jangan dianggap semua serangan deface adalah serangan ringan, bisa jadi hacker-nya sudah masuk ke dalam," sambungnya.

Baca Juga: Adakan Pesta Halloween, Undangan SM Entertainment Konsep Ala Squid Game

Mantan pejabatan Lembaga Sandi Negara ini juga menawarkan solusi supaya data tidak dapat terbaca oleh hacker walaupun telah dicuri.

"Saat ini yang terpenting adalah data di dalamnya tersimpan dalam bentuk encrypted. Dengan demikian kalaupun tercuri hacker tidak akan bisa baca isinya," tandasnya.

Pratama juga mengungkapkan jika di dunia keamanan siber tidak ada sistem informasi yang betul-betul aman 100 persen.

Baca Juga: Video CCTV Diduga Kapolres Nunukan Tendang Bawahan Viral, Mustofa Nahrawardaya: Jadi Ingat CCTV KM 50

Mengakhiri keterangannya, Ia juga mengatakan pemerintah harus bergegas menyelesaikan RUU Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) dengan secepatnya.

"Tanpa UU PDP, maka kejadian peretasan seperti situs pemerintah akan berulang kembali," tandasnya.

Dilansir Lamongan Today dari Galajabar, artikel ini telah tayang dengan judul "Diduga Balas Dendam Brazil, Situs BSSN Dibobol Peretas, Pakar: Seharusnya Sejak Awal Punya Rencana Mitigasi."(Annisa Nur Fadhillah/Galajabar)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Galajabar


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x