Network
Kemudian materi kedua dilanjut oleh Ufi ulfiah, MPP menyampaikan bahwa penguatan literasi digital dilakukan melalui kelembagaan, maka PB PMII sebagai organisasi harus mampu beradaptasi dengan perubahan atau situasi eksternal.
Ia mengatakan, diperlukan upaya untuk mengubah organisasi agar mampu merespon situasi eksternal. Dan aktor pencetus perubahan adalah faktor eksternal. Sedangkan dunia digital merupakan hal yang baru. Perlu bagi PB PMII beradaptasi dengan situasi eksternal, jika tidak maka akan tertinggal.
“Yang dapat dilakukan PB PMII membetuk satuan tugas atau kelompok untuk mengarus-utamakan gagasan anak muda yang populer, seperti moderasi keagamaan yang dikembangkan di ruang digital," jelas Ufi.
Baca Juga: Nama Lucas WayV Tidak Ada di Merchandise Terbaru NCT, Dikeluarkan SM Entertainment Diam-diam?
Fathullah Syahrul M.Ipol Wabendum Bidang Kaderisasi Nasional PB PMII menjelaskan bahwa pemanfaatan media digital harus mengusung narasi yang substantif.
“Kader PMII harus didorong pada ideologi substantif, hadir pada ruang-ruang strategis. harus memiliki ketrampilan untuk memetakan isu, pengorganisasian masa dan jaringan,kemampuan berdiplomasi dalam kelompok, kaderisasi sistemik, matang dan rapi. Kader PMII juga harus mampu mengisi ruang-ruang momentum perubahan dan ini menjadi tugas untuk semua kader di level struktural," jelansya.
Mengakhiri materi, Dr Tirmidi menyampaikan bahwa kader PMII harus mampu membangun narasi yang transformatif, dengan cara piawai dalam analisa wacana, piawai analisa kritis, hasil analisa wacana kritis harus mampu mentransfirmasi diri, mampu menghasilkan kontra wacana, atau mengintrodusir wacana baru.***
