“Digital platform juga memiliki peran untuk mengurangi ketimpangan,” ucap Direktur Wahid Foundation menambahkan.
Menurut Yenny, dunia digital dapat mengurangi ketimpangan dengan memberikan akses kegiatan ekonomi kepada masyarakat yang tadinya tidak mampu melakukan aktivitas ekonomi.
Pemberian akses tersebut memungkinkan masyarakat untuk memperoleh barang maupun jasa yang berasal dari wilayah lain, sehingga terjadi perluasan distribusi barang dan jasa.
“Aksi kemanusiaan darurat juga dapat dilakukan dengan jauh lebih efisien di dalam dunia digital,” kata Yenny Wahid.
Ia mengambil contoh kasus-kasus darurat yang membutuhkan pertolongan publik, seperti saat terjadi kekurangan tabung oksigen di beberapa rumah sakit dan naiknya kebutuhan akan transfusi darah.
Ketika informasi tersebut dibagikan pada dunia digital, berbagai kalangan melakukan upaya mobilisasi bantuan untuk mereka yang terpinggirkan dan termarjinalkan.
Yenny Wahid juga menyatakan bahwa dunia digital dapat menjadi alat untuk mengefisienkan pelayanan publik, baik dari segi transparansi dan juga penyampaian aspirasi.
“Sekarang jadi gubernur lebih susah karena disorot oleh publik. Menjadi abdi masyarakat pun susah untuk melakukan pungli (pungutan liar), karena bisa direkam dan disebar di sosial media,” ucap putri Mantan ajudan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika memaparkan segi transparansi pada dunia digital.