Kapolri Baru Listyo Sigit Prabowo dan Bentuk Perlawanan Runtuhkan Politik Identitas

- 22 Januari 2021, 13:49 WIB
Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kiri) dan Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberi hormat usai sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/1/2021). DPR menyepakati penetapan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kedua kanan) disaksikan Ketua DPR Puan Maharani (kedua kiri), Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kiri) dan Sufmi Dasco Ahmad (kanan) memberi hormat usai sidang paripurna di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/1/2021). DPR menyepakati penetapan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc. /Galih Pradipta/Antara Foto/

LAMONGAN TODAY - Pengajuan calon tunggal Kapolri oleh Presiden serta aklamasi Komisi III DPR yang menyetujui Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo menggantikan jabatan Jenderal Polisi Idham Aziz seperti merobohkan praktik politik identitas yang marak belakangan ini.

Padahal selama ini telah m njadi pameo bahwa hanya Jenderal muslim saja yang memiliki peluang menjabat posisi tertinggi di Polri.

Faktanya, Listyo Sigit Prabowo yang beragama Katolik tidak mendapatkan halangan berarti untuk memperoleh dukungan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Istri Isa Bajaj Alami Pelecehan Seksual, Ini Fakta Mengejutkan tentang Pelaku

Padahal, pada 2016 pria kelahiran Kota Ambon, 5 Mei 1969 tersebut pernah mendapat penolakan keras termasuk dari MUI Banten ketika akan menempati posisi Kapolda Banten hanya sebab non-muslim.

Perjalanan karirnya di Kepolisian dapat dikatakan gemilang terlebih ia pernah menempati beberapa jabatan penting, salah satunya sebagai ajudan Presiden Jokowi.

Garis nasib mengantarnya pada posisi-posisi terbaik hingga akhirnya mencapai puncak tertingginya sebagai Kapolri. Boleh jadi, alumnus Akpol 1991 tersebut akan tercatat sebagai salah satu Kapolri dari kalangan non-muslim.

Baca Juga: Indo Pride! Link Live Streaming M2 Mobile Legends World Championship Babak Playoff Dimulai

Namun kenyataannya, ia bukan satu-satunya Kapolri non-muslim karena dalam sejarahnya terdapat Jendral Widodo Budidarmo yang menjabat Kapolri pada 1974-1978. Jenderal Widodo tercatat beragama Kristen.

Memang harus diakui bahwa dalam hal pimpinan Polri, tidak ada kewajiban harus ditempati oleh seorang muslim. Akan tetapi, pada praktiknya, agama seseorang masih saja menjadi bahan pertimbangan berbagai pihak.

Terutama mereka yang masih mengagungkan politik identitas di tengah pluralisme Bangsa Indonesia yang berdasarkan garis pendirinya yaitu ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Baca Juga: Review Singkat Film Stand by Me Doraemon 2: Nobita Menikahi Shizuka, Mirip Siapa Anaknya?

Perjalanan Listyo Sigit Prabowo untuk menuju kursi Bhayangkara-1 sebenarnya tidak berjalan mulus. Selama meniti karir di Kepolisian, alumnus UI tersebut banyak menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai elemen masyarakat.

Listyo dikenal mudah berbaur dengan banyak kalangan termasuk anak muda pada organisasi kepemudaan. Ia bersahabat dengan siapa pun termasuk para ulama.

Hal tersebut terbukti menjadi investasi terbaiknya ketika akan melangkah ke posisi yang lebih tinggi. Harus diakui bahwa ketika pertama kali diusulkan oleh Presiden Jokowi menjadi calon tunggal, hampir tidak ada gejolak besar di kalangan masyarakat yang seringkali sangat sensitif terhadap isu agama.

Baca Juga: 6 Drama Korea Terbaik yang Dibintangi Joo Won, Membuat Terkesima dan Jatuh Hati

Kenyataannya, ditetapkannya pria yang menulis tesis mengenai penanganan konflik etnis di Kalijodo tersebut dianggap banyak pihak sebagai bentuk bahwa pemerintah dan DPR sudah memberikan kesetaraan hak dan kesempatan bagi semua putra terbaik Bangsa Indonesia.

Ketua umum DPP Generasi Muda Mathla'ul Anwar, Ahmad Nawawi memberikan apresiasi terpilihnya Komjen Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Penunjukan Komjen Pol Drs. Sigit menjadi calon tunggal Kapolri, dinilai Nawawi sudah melewati berbagai penilaian yang cermat dan matang oleh Presiden.

Baca Juga: Beristri Dua namun Selalu Harmonis, Istri Kedua Azis Gagap Ternyata Bos Resto

Hal yang tidak kalah penting dan layak diapresiasi yaitu bahwa ditetapkannya Komjen Listyo Sigit Prabowo oleh Jokowi sebenarnya menegaskan, bahwa kesetaraan hak dan kesempatan di antara anak bangsa tidak hanya jargon, namun benar-benar dibuktikan.

Nawawi berharap Listyo Sigit Prabowo bisa menjalankan amanah dengan baik secara egaliter dan setara hingga membawa napas baru yang lebih plural pada internal Kepolisian.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x