Network
LAMONGAN TODAY- Dilaporkan BNPB Halmahera Utara hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu, 16 januari 2021 pukul 12.00 WIT dengan tinggi muka air 50 sampai 100 sentimeter menyebabkan sebanyak 1.801 jiwa mengungsi di Provinsi Maluku Utara.
Dikutip Lamongantoday.com dari BNPB dijelaskan bahwa banjir tersebut menyebabkan kerugian materil diantaranya satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir dan dua unit rumah rusak berat.
BNPB melalui Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati menjelaskan terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Loloda Utara.
Baca Juga: Gawat! Penyebab Dana BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Belum Cair, Ternyata Karena Hal Sepele Ini
“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak.” Jelas Dr. Raditya Jati.
Sebagai upaya bantuan, BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai. BPBD Kabupaten Halmahera Utara mengabarkan banjir saat ini telah berangsur surut.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan petir.
Baca Juga: Tertutup Kabut dan Asap Kawah Tidak Teramati, Gempa Letusan Masih Terjadi di Gunung Semeru
Dihimbau oleh BNPB bagi masyarakat agar waspada dan siaga terhadap musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah sampai bulan Februari 2021.
