Kadin Berikan Pendampingan kepada 2 Juta Petani untuk Tingkatkan Produktivitas

18 November 2020, 17:28 WIB
ilustrasi Petani memanen tanaman padi yang terendam banjir di persawahan desa Kedungringin, Beji, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa 3 November 2020. Banjir akibat hujan deras beberapa hari terakhir merendam tanaman padi sehingga sebagian besar padi rusak dan terandam gagal panen. /Umarul Faruq/ANTARA FOTO

 

LAMONGAN TODAY - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia targetkan untuk membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dengan memberi pendampingan pada dua juta petani sampai tahun 2023.

Kadin Indonesia bekerjasama dengan Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) berhasil mencapai target pendampingan kepada satu juta petani pada awal 2020.

“Kadin bersama PISAgro siap melaksanakan arahan Presiden untuk meningkatkan pendampingan kepada dua juta petani pada 2023,” tutur Franky O Widjadja, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Agribisnis Pangan dan Kehutanan sebagaimana dilansir Lamongan Today dari Antara, Rabu, 18 November 2020.

Baca Juga: Gunakan KTP atau KIS untuk Dapatkan Bantuan Rp500 Ribu dari Kemensos non-PKH

Meningkatkan produktivitas petani untuk mencapai ketahanan pangan tidak mudah, karena menghadapi berbagai kendala, seperti ketersediaan lahan, benih unggul, pupuk, pembiayaan, pemasaran, irigasi, sarana penyimpanan hasil pertanian serta kelembagaan.

Meski menemui banyak kendala, Kadin optimis dapat mengatasi dengan menjalin kemitraan yang dilandasi prinsip saling menguntungkan antara pemerintah, pengusaha, perbankan, koperasi serta pemangku kepentingan lainnya.

“Melalui PISAgro, Kadin menggagas model kerjasama inclusive closed loop dan membangun ekosistem berusaha. Model kemitraan ini merupakan sebuah skema kemitraan yang saling menguntungkan dari hulu-hilir sehingga keberlanjutan produksi terjaga dan petani sejahtera,” tutur Franky.

Baca Juga: Akses pddikti.kemdikbud.go.id atau info.gtk.kemdikbud.go.id untuk Bisa Cairkan Bantuan Rp 1,8 Juta

Pendampingan pada petani bertujuan untuk menerapkan sistem pertanian yang baik, memberi kemudahan akses pemberian kredit dari lembaga keuangan serta jaminan pembelian hasil pertanian oleh perusahaan pembina.

“Melalui kemitraan PISAgro, produktivitas petani meningkat antara 40-76 persen dan pendapatan naik antara 50-200 persen,” tutur Franky.

Skema ini telah dijalankan pada komoditas kelapa sawit, kemudian diikuti komoditas lainnya seperti petani cabai di Garut.

Baca Juga: 3 HP Realme Ini Anjlok, Simak Bocoran Harga Realme November 2020: Realme C15, C11, Narzo 20

“Kami berharap model inclusive closed loop ini dikembangkan di berbagai komoditas pertanian lainnya. Jika persoalan-persoalan mendasar yang dihadapi petani, peternak dan nelayan bisa diatasi, pertumbuhan dan kontribusi sektor pertanian pada struktur PDB akan terus meningkat,” pungkas Franky.***

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler