Ditembaki Anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, Tak Gentarkan Tim Pencari Fakta Kuak Kasus

11 Oktober 2020, 06:30 WIB
Evakuasi Korban Penyerangan KKSB /RRI/KBRN Jayapura

LAMONGAN TODAY -- Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kampung Mbomogoh, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, kembali melakukan aksinya.

Kali ini, KKBS menembaki Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Ketua TGPF Intan Jaya, Benny J Mamoto mengatakan, tidak gentar dengan peristiwa penembakan terhadap timnya.

Baca Juga: iPhone SE Spesifikasi Lengkap, iPhone 11 yang Menyamar di iPhone 8

Ia menyatakan, akan tetap mengungkap sejumlah peristiwa penembakan terhadap pendeta Yeremias Zambani bulan September lalu.

“Kami di TGPF sama sekali tidak gentar karena peristiwa penembakan kemarin yang menyebabkan salah satu anggota tim, Pak Bambang Purwoko tertembak. Kami terus bekerja untuk menuntaskan tugas yang diberikan oleh pemerintah kepada tim ini,” tegas Benny J. Mamoto, dikutip lamongantoday.com dari RRI Sabtu (10/10/2020).

Saat ini, katanya, tim masih berada di Sugapa dan sedang melanjutkan investigasi dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk beberapa orang dijadwalkan ulang, kemarin.

Baca Juga: Harga Sepeda Hybrid Keluaran Vira, Model Trendy Buat Pengguna Tak Gampang Lelah, Cek Selengkapnya

Pemeriksaan ini sebagai lanjutan wawancara terhadap sejumlah saksi di lokasi penembakan pendeta Yeremias Zambani di Hitadipa.

"Para saksi menceritakan apa yang dilihat dan didengar di lokasi dan sekitar lokasi saat peristiwa penembakan itu terjadi," kata Benny.

Benny menjelaskan, sementara TGPF saat ini berada di Jayapura hari ini juga melanjutkan tugas dengan bertemu sejumlah pihak, termasuk tokoh gereja.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 9 Pro, Harga Murah Tapi Performa Tidak Murahan

“Mohon doanya, agar rencana-rencana selanjutnya berjalan lancar, hingga kami menyelesaikan tugas ini dengan baik,” ujar Benny yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi Kepolisian Nasional.

Sebelumny, setelah sempat mendapatkan perawatan medis di RSUD Sugapa, pasca menjadi korban penyerangan dan penembakan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di kampung Mbomogoh, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, pada hari Jumat (9/10/2020), sekitar pukul 15.30 WIT, akhirnya dua orang korban penyerangan KKSB tersebut dievakuasi ke Jakarta.

Langkah itu, guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Baca Juga: Telkomsel Kucurkan Bantuan Rp2,5 Rupiah bagi Pelajar dan Mahasiswa, Segeralah Daftarkan Dirimu

Dalam keterangannya, Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus kekerasan di Intan Jaya, Sugeng Purnomo mengatakan, kedua korban tersebut adalah Bambang Purwoko, anggota TGPF yang juga Dosen dan Peneliti dari Universitas Gadjah Mada.

Yang bersangkutan berpengalaman dalam penelitian di Papua, dan pernah menjadi ketua Pokja Papua UGM.

Korban kedua yang dievakuasi adalah Sersan Satu Faisal Akbar, Anggota Satgas Apter Hitadipa dari satuan asal Kodim 1304 Gorontalo.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jatim Bebas Zona Merah Covid, Khofifah Beberkan Rahasianya

“Pagi ini anggota TGPF dan anggota TNI yang terluka dalam penyerangan kemarin sore telah kami evakuasi ke Jakarta untuk perawatan pengobatan lebih lanjut. Keduanya di evakuasi dengan Helikopter TNI Angkatan Udara dari Sugapa, Intan Jaya sekitar pukul 7 pagi ke Timika,” ujar Wakil Ketua TGPF Sugeng Purnomo, yang juga Deputi bidang Hukum dan HAM Kemenko Polhukam, Sabtu (10/10/2020).

Dikatakan, setelah tiba di Timika, kedua korban selanjutnya di pindahkan ke pesawat Boeing TNI AU, dan selanjutnya di terbangkan ke Jakarta sekitar pukul 08.22. WIT.

Adapun korban atas nama Bambang Purwoko mengalami luka tembak pada kaki kiri, sementara Sertu Faisal Akbar terkena tembakan di bagian pinggang.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Deja Vu' - NCT DREAM, Albumnya Segera Meluncur 12 Oktober 2020

Tegas Sugeng Purnomo, saat ini prioritas Tim Gabungan Pencari Fakta yang dibentuk oleh Menko Polhukam ini adalah evakuasi untuk keselamatan dan perawatan korban.

Sementara sisa tim lainnya saat ini sedang mengevaluasi kegiatan yang berjalan, terutama dari sisi keamanan dan keselamatan.

“Sisa tim yang ada sedang melakukan evaluasi, terkait dengan keselamatan anggota tim dalam melaksanakan tugas di lapangan, dan aspek keselamatan akan menjadi prioritas, tanpa mengurangi tujuan utama misi TGPF dalam memperoleh informasi dan data yang terang tentang kasus kekerasan di Intan Jaya,” tutur Sugeng Purnomo.

Baca Juga: Hore! Telkomsel Bagi-bagi Bantuan Rp 2,5 Juta GRATIS! Dua Hari Lagi Pendaftaran Ditutup

Sementara itu, tim investigasi yang berada di Jayapura, Makarim Wibisono dan Constan Karma saat ini sedang melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Papua guna mencari masukan, data dan informasi tambahan lainnya.

Langkah itu, ditemukan dari sejumlah tokoh yang pernah menjabat di wilayah Pegunungan Tengah Papua, salah satunya adalah Naftali Yogi, mantan Bupati Paniai, yang juga sebagai salah satu inisiator terbentuknya Kabupaten Intan Jaya.***

Editor: Nugroho

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler