Sejarah IKSPI Kera Sakti, Perguruan Silat yang Sempat Bentrok dengan PSHT Di Ngawi Setelah Pengesahan

6 Maret 2023, 16:33 WIB
IKSPI Kera Sakti Pusat Madiun /Dok. IKSPI Kera Sakti/

LAMONGAN TODAY - Perguruan silat bernafas kungfu di Kota Madiun bukan hanya dari Perguruan Pro Patria. Ikatan Keluarga Silat (IKS) Putra Indonesia (PI) Kera Sakti juga bernafas serupa.

Berpusat di Desa Buduran, Wonoasri, Kabupaten Madiun, IKSPI Kera Sakti juga menganut aliran dari negeri Cina tersebut. Resmi berdiri 1980 silam, IKSPI Kera Sakti menjelma menjadi perguruan dengan massa yang cukup besar.

Anggotanya tak hanya dari tanah air. Namun, sudah dari berbagai negara. Di antaranya, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Singapura, Hongkong, Timur Leste, Korea Selatan, hingga Irlandia.

Baca Juga: Lamongan Sambut Pergantian Tahun Baru Islam

Saat ini mulai merintis untuk Papua Nugini dan Australia. IKSPI Kera Sakti juga menjadi perwakilan Indonesia pada ajang pentas seni dan budaya di Korea Selatan dua tahun terakhir. Menariknya, undangan langsung dari pemerintah Korsel melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) negeri ginseng tersebut.

Total anggotanya sudah mencapai satu juta jiwa. Ini cukup membanggakan mengingat IKSPI Kera Sakti tergolong organisasi bela diri muda.

‘’IKS PI Kera Sakti lahir untuk mencari saudara. Bukan mencari musuh. Silat kami mengedepankan kekeluargaan. Bukan untuk grubyak-grubyuk atau pamer kebolehan,’’ kata Ketua Umum IKSPI Kera Sakti Bambang Sunarjo.

Baca Juga: HUT RI di Lumajang Lomba Maraton Diikuti 41 Negara, Benarkah? Cek Faktanya

Sebanyak tujuh ribu lebih anggota disahkan setiap empat bulan sekali. Bahkan, pengesahan anggota tembus angka sebelas ribu pada pengesahan kali terakhir Juli lalu. Pengesahan tidak hanya dilakukan di padepokan.

IKSPI Kera Sakti juga menerapkan pengesahan jarak jauh. Khususnya, anggota dari luar negeri. Mereka cukup mengirimkan perwakilannya ke padepokan. Proses selanjutnya dilaksakanan di tempat latihan masing-masing.

‘’Setiap anggota yang akan disahkan wajib memenuhi persayaratan. Mulai penguasaan jurus dan berbudi pekerti yang baik,’’ imbuhnya.

Baca Juga: Sirkuit Motocross Jotosanur Primkop Suwoko Lamongan Jadi Destinasi Wisata, Bupati Yes: Kita Integrasikan!

Sesuai namanya, jurus-jurus perguruan ini mengadopsi gerakan kera. Kungfu Cina memang dikenal dengan jurus hewan atau binatang. Kera memiliki banyak filosofi.

Bukan hanya lincah tapi juga cerdik. Begitu juga dengan jurus dan senam IKSPI Kera Sakti. Mulai kuda-kuda, teknik mendekati lawan, dan menghindar mirip dengan kera. Terdapat sepuluh jurus dasar atau biasa disebut Whajien.

Selain itu, juga terdapat senam. Jumlahnya cukup banyak. Anggota juga mendapat materi penggunakan ruyung dan toya sebagai senjata khas.

Baca Juga: Sirkuit Jotosanur Lamongan Terpanjang di Indonesia Siap Gelar Kejurnas Motocross

‘’Tokoh kera tidak hanya dari Cina. Di tanah air, kera juga menjadi salah satu tokoh pewayangan. Ini juga menjadi salah satu filosofi kera pada perguruan kami,’’ ungkap pria 52 tahun itu.

Dalam IKSPI Kera Sakti juga memiliki simbol-simbol yang wajib dipenuhi saat pengesahan. Di antaranya, lilin sebagai simbol penerangan hati, kopi pahit simbol pendekar harus kuat begadang, daun suruh temu ros sebagai simbol persahabatan, dan kue bakpao sebagai sumber kekuatan karena mengandung karbohidrat.

‘’Ini hanya simbol sebagai pengingat anggota akan arti ikatan keluarga dalam perguruan kami,’’ ujarnya.

Baca Juga: Padepokan PSHT DKP Mulai Dibangun dengan Luas 4100 Meter Persegi, Ini Lokasinya

Anggota yang baru masuk disebut siswa. Tandanya bersabuk hitam. Waktu pelatihan ditempuh empat bulan. Mereka yang lolos ujian bakal naik ketingkat selanjutnya dan berhak mengenakan sabuk kuning.

Materi latihan ditingkatkan untuk menuju sabuk biru. Ini biasanya ditempuh dalam waktu empat bulan. Siswa yang berhasil mendapatkan sabuk biru bakal bergelar warga.

‘’Dari sabuk biru ini membutuhkan waktu kurang lebih delapan bulan untuk mendapatkan sabuk merah. Mereka yang berhasil berhak disebut pendekar,’’ ujarnya bapak dua anak itu.

Baca Juga: Madiun Jaga Kondusifitas Jelang Suro Libatkan Perguruan Silat, Wali Kota: Pendekar Menjaga Bukan Buat Onar

Pendekar dalam IKSPI Kera Sakti biasanya disebut juga dengan tingkat II. Ilmu IKSPI Kera Sakti tidak berhenti sampai disitu. Pendekar dapat naik ke tingkat III dan mendapat sabuk merah strip emas.

Masa berlatihnya tak terhingga. Sebab, ilmu IKSPI Kera Sakti tidak ada habisnya. Tingkat III ini juga biasa disebut dewan guru. Bambang menyebut hanya ada sebelas anggota pada tingkatan ini. Bambang salah satunya.

‘’Pada tingkatan ini ilmu yang dipelajari kebanyakan olah tenaga dalam melalui pernafasan,’’ ungkapnya.

Baca Juga: Tengakan BPJS Bisa Dicicil, Jangan Sampai Diblokir!

IKSPI Kera Sakti memang tidak hanya mempelajari olah fisik. Namun, juga kerohanian. Tak heran, prosesi pengesahan diawali dengan doa, pengambilan sumpah, pembukaan kekuatan batin, dan diakhiri dengan istighosah.

Gelaran istighosah juga rutin dilaksanakan setiap malam Rabu Pon. Ini untuk menghormati sekaligus mengirimkan doa kepada pendiri IKSPI Kera Sakti yang meninggal pada Rabu Pon.

‘’Silat kami memang mengadopsi gerakan kera. Tetapi secara rohani, ilmu kami mengajarkan jalan kepada Tuhan (Allah SWT),’’ terang ASN Pemkab Madiun itu sembari menyebut anggota juga wajib berpuasa minimal satu hari sebelum pengesahan.

Baca Juga: Ketua Umum PSHT, Puncak 1 Abad 2 September 2022: Konvoi Roda 2 Dilarang!

Ajaran jalan Tuhan ini dibuktikan dengan tingkah laku sehari-hari. Setiap anggota wajib berbuat baik, suka membantu, sopan santun, dan rendah hati di masyarakat. Mereka juga wajib beribadah sesuai dengan agama masing-masing. Setiap tingkah laku dipantau.

Mereka yang tercatat melanggar bakal diberi sanksi. Ini sesuai dengan semangat perguruan yang mencari saudara dari segala penjuru dunia. Tapi jika musuh ada pantang tunduk kepala.

‘’Semangat ini terus kami pegang. Mungkin ini yang menjadikan perguruan kami dapat sebesar saat ini,’’ jelasnya.

Baca Juga: Konvoi Suro Akan Berubah, Bertepatan 1 Abad PSHT Bertabur Pergelaran Budaya

Kendati berpusat di Wonoasri Kabupaten Madiun, sejarah IKSPI Kera Sakti tak lepas dari Kota Madiun. Peguruan ini tumbuh di Jalan Merpati, Kelurahan Nambangan Lor Kota Madiun. Resmi berdiri 15 Januari 1980.

Pendirinya, Raden Totong Kiemdarto. Lahir pada 1943, R Totong masih memiliki trah dari Kertosuro. Anak bungsu dari sepuluh bersaudara ini diasuh pamannya yang tidak memiliki keturunan.

Sang paman beristri warga keturunan Cina. R Totong remaja sempat menetap di negeri tirai bambu tersebut dan belajar kungfu.

Baca Juga: 100 Anak se-Lamongan Ikut Khitanan Masal

‘’Tetapi sebelumnya beliau juga pernah belajar pencak silat, gulat, dan kempo,’’ terangnya sembari menyebut pernah belajar silat bersama bapak Tarmadji Budi Harsono (alm) mantan ketua Persaudaraan Setia Hati Terate.

Sepulang dari Cina, semangat mendirikan perguruan kian menggelora setelah bertemu dengan Victor Lie Kuang Hwa, pendiri Ikatan Keluarga Silat Pro Patria. Koh Wa –sapaannya- disebut sebagai salah seorang pendorong agar R Totong mendirikan perguruan.

IKSPI Kera Sakti akhirnya berdiri. Setahun kemudian masuk Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Tak heran, ilmu pencak silat juga wajib dipelajari anggota. Terutama jurus IPSI.

Baca Juga: Suroan Jadi Tradisi, Ketua Umum PSHT Instruksikan Seluruh Warga Taati Aturan

Ini penting agar tidak ketinggalan dengan perguruan lain. Selain itu, anggota IKSPI Kera Saki bakal kesulitan saat mengikuti pertandingan IPSI tanpa mengenal jurus-jurusnya.

Setiap anggota IPSI memang harus mempelajari jurus IPSI ini sebagai pemersatu seluruh perguruan pencak silat yang tergabung dalam IPSI.

‘’Setiap perguruan memiliki ciri khas tersendiri. Memiliki jurus-jurus pamungkas sebagai andalan. Namun, bukan untuk pamer atau lainnya. Ini hanya untuk membela diri. Begitu juga dengan IKSPI Kera Sakti,’’ pungkasnya sembari menyebut guru besar R Totong meninggal 1997 dan dirinya ditunjuk sebagai ketua umum setelahnya.

Baca Juga: Polisi Amankan Cek Ayam Jago PSHT Malang, Beri Pesan Jaga Kondusifitas

Artikel ini dikutip dari situs Madiun Today diolah dari wawancara langsung dengan Ketua Umum IKSPI Kera Sakti Bambang Suharjo pada Selasa 9 Oktober 2018 di Padepokan.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler