Media Asing Liput Pemindahan Ibu Kota Negara, Kutip Insinyur Asal Australia, Aib ataau Prestasi?

6 Februari 2022, 19:30 WIB
Istana Presiden di Ibu Kota Negara Baru. /Sumber : PikiranRakyat.com/

LAMONGAN TODAY - Media asing banyak yang menyoroti ambisi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ihwal proyek pemindahan ibu kota negara (IKN) baru Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan.

Media asing itu, meliput pemindahan IKN dengan mengutip insinyur asal Australia.

Salah satunya media dari Timur Tengah, Al Jazeera, yang mempertanyakan visi Jokowi untuk IKN Indonesia ini merupakan sebuah kemajuan atau kebodohan.

Baca Juga: Rela Disebut Kuda Hitam, AHY Suarakan Partai Demokat Menang di Pilpres 2024

Hal itu dipertanyakan lantaran banyak yang melontarkan kritik terkait rencana Jokowi dalam pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan ini.

Sebagaimana kritik yang santer digaungkan oleh sejumlah pakar terkait alasan pemindahan IKN yakni karena ingin mengindari bencana alam besar yang sewaktu-waktu terjadi di Jakarta.

Seperti yang dikatakan oleh seorang Insinyur Kemanusiaan dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Sydney, Australia, Aaron Opdyke.

Baca Juga: Atta dan Aurel Interogasi Thoriq dan Fuji, Terbongkar Fakta Kekesalan Fuji pada Thoriq dan Pernah Menghindar

Ia mengaku ragu jika pemindahan IKN ini bisa membuat Indonesia tak lagi masuk 10 negara teratas yang kematian per kapita akibat bencananya tinggi.

“Namun terlalu sering, pemerintah melompat untuk merelokasi pemukiman dengan harapan mereka dapat mengurangi kerugian bencana hanya dengan mengurangi paparan bahaya,” kata Opdyke dikutip dari Al Jazeera, Sabtu, 5 Februari 2022.

“Kami berulang kali melihat bahwa bencana seringkali diselewengkan oleh pembuat kebijakan untuk kepentingan politik, tanpa benar-benar memahami pemicu risiko bencana," katanya.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dibuat 'Lemas' setelah Adiknya Terkena Musibah, sang Pedangdut: Cuman Bisa Berencana

"Kerentanan infrastruktur, ekonomi, dan sistem sosial kita seringkali memiliki peran yang jauh lebih besar dalam penciptaan risiko bencana – faktor-faktor yang jarang dipecahkan dengan memulai yang baru,” sambungnya.

Al Jazeera juga mengutip pernyataan dari Direktur Rujak Center for Urban Studies Jakarta Elisa Sutanudjaja.

Elisa mengatakan, mau IKN pindah atau tidak, Jakarta masih perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Baca Juga: Mark NCT Puncaki Tangga Musik iTunes Dunia Melalui 'Child'

Ia juga menyampaikan bahwa Jakarta masih harus menangani berbagai masalah, seperti polusi udara, penurunan tanah, akses air bersih yang tidak memadai, dan masalah pembuangan sampah.

“Dan di tengah krisis iklim seperti ini, membangun sesuatu yang baru dan sesuatu yang begitu masif, sebenarnya menambahkan sejumlah besar karbon ke atmosfer,” ujar Elisa.

"Ini tidak seperti pindah ke rumah baru ketika Anda hanya bisa menjual yang lama," sambungnya.

Baca Juga: Rumah Baim Wong Diteror Ular Sapi sampai Minta Bantuan Panji: Ini Bukan Settingan

Pernyataan dari media asing ini juga dibagikan oleh Ekonom Senior Faisal Basri melalui postingan di akun Twitter-nya.

Artiekl ini telah terbit di Isu Bogor berjudul 'Media Asing Soroti Ambisi Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota Negara: Kemajuan atau Kebodohan?'.

"Progress or folly? Jokowi’s vision for Indonesia’s new capital via @AJEnglish," tulis Faisal.***(Mutiara A/Isu Bogor)

Editor: Nugroho

Sumber: isu bogor

Tags

Terkini

Terpopuler