Perjalanan Tragis Pierre Tendean dan Rukmini dalam Tragedi G30S PKI

30 September 2021, 15:20 WIB
Kisah cinta Kapten Pierre Tendean dengan Rukmini sempat terhalang beda keyakinan dan dipisahkan maut /Instagram @pierresangpatriot/

LAMONGAN TODAY – Gerakan G30 S PKI akan selalu dikenang masyarakat Indonesia. Peristiwa sejarah kelam itu begitu mengena di hati karena pada 30 September 1965 lalu, tujuh perwira TNI dibunuh secara keji.

Mayatnya kemudian dimasukkan dalam satu liang secara bersamaan yang dikenal masyarakat dengan nama Lubang Buaya.

Salah satu perwira militer Indonesia yang turut jadi korban keganasan PKI adalah Pierre Andries Tendean atau yang lebih dikenal dengan nama Pierre Tendean.

Baca Juga: BLACKPINK The Movie Ceritakan Perjalanan Karir Mereka 5 Tahun Terakhir, Ada Sekmen Khusus Lho!

Pierre Tendean lahir pada 21 Februari 1939 dan gugur pada usia yang sangat muda yakni 26 tahun pada 1 Oktober 1965.

Pierre mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution.

Siapa sangka dibalik kisah tragis kematiannya, banyak yang tidak diketahui publik tetang kisah asmaranya yang bernasib sama. 

Baca Juga: Kekuatan Momonosuke Melebihi Kaido Saat Jadi Naga, Semuanya Akan Terbongkar dalam Manga One Piece 1027

Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com pada artikel berjudul, Ternyata di Balik Tragedi G30S PKI, Tersimpan Kisah Cinta Tragis Pierre Tendean dan Rukmini, Pierre Tendean memiliki kisah cinta yang tak banyak diketahui publik. Ia pernah merajut cinta dengan Rukmini Chaimin.

Pierre bertemu dengan Rukmini di rumahnya ketika ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2 Kodam Bukit Barisan di Medan pada 1963.

Keduanya menjalani hubungan beda agama dan hubungan jarak jauh walau terganjal restu orang tua.

Baca Juga: Perdebatan Soekarno dan Soeharto Soal Dalang Dibalik Gestapu, Tepat Di Hari Peringatan G30S PKI

Hingga akhirnya di Juli 1965, keduanya berniat melanjutkan hubungan asmara mereka ke jenjang pernikahan.

Keseriusan Pierre untuk menikahi Rukmini, Ia bahkan mengambil kerja sampingan sebagai supir traktor untuk meratakan tanah pembangunan proyek Monas.

Lebih lanjut, ia juga mencari informasi soal rumah kontrakan di sekitaran Menteng untuk ditempatinya bersama Rukmini jika sudah menikah.

Baca Juga: Fantastis! Tim Esports Mobile Legends dapat Penghasilan Tembus Miliaran Rupiah, Geng Kapak ungkap Rahasianya

Ketika sudah mempersiapkan acara pernikahan, pada November 1965. Tapi semua bubar gegara peristiwa G30S/PKI.

Pertemuan Pierre dan Rukmini saat lamaran pada 31 Juli 1965 menjadi hari terakhir keduanya bertatap muka.

Saat perayaan kesaktian Pancasila di tahun 1967, sosok Rukmini datang untuk mengenang kekasihnya.

Baca Juga: Squid Game Sempat Ditolak Investor, Penulis Ungkap Hal Ini yang Membuat Meledak Paling Laris Di Netflix

Butuh waktu lima tahun untuk Rukmini melupakan dan mengikhlaskan kepergian Pierre untuk menikah dengan pria lain.***(Imas Solihah/PR Pangandaran/PRMN)

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler