Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Presiden Jokowi Berharap Kekuatan 'Kerbau' dapat Jawab Tantangan

20 Februari 2021, 13:03 WIB
Presiden Jokowi Didampingi Oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung Hadiri Perayaan Imlek Nasional 2021 Secara Virtual /Setkab.go.id

LAMONGAN TODAY - Presiden RI Joko Widodo berharap kekuatan dan keberanian sebagai ciri kerbau bisa menjawab berbagai tantangan di tahun baru Imlek 2572 Kongzili.

"Kekuatan keberanian, keteguhan, dan kedisplinan kerbau harus kita tunjukkan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang ada, yaitu permasalahan kesehatan akibat pandemi COVID-19," kata Presiden Jokowi dalam acara perayaan Imlek Nasional Tahun 2021 melalui sambungan video conference dari Istana Kepresidenan Bogor, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.

Ikut hadir pada perayaan itu, di antaranya Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, wakil presiden ke-6 RI Try Sutrisno, istri presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, serta pejabat bersangkutan lainnya.

Baca Juga: Layanan Edu-tech Ruangguru Berikan Kiat Cari Kerja untuk 'Fresh Graduate' di Kala Pandemi

"Pertama-tama kepada seluruh warga Tionghoa di seluruh Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat hari raya Imlek Ke-2572, selamat memasuki Tahun Baru Kerbau pada tahun 2021," kata Presiden.

Tahun 2572 Kongzili bersamaan dengan tahun Kerbau Logam. Menurut Ketua Panitia Imlek Nasional 2021 Gandi Sulistiyanto, Presiden Jokowi juga bershio kerbau.

"Tahun yang mestinya penuh kekuatan besar, tahun yang penuh keberanian, keteguhan, dan kedispilinan. Tahun yang menguatkan kesediaan kita kepada bangsa dan negara," ucap Presiden.

Baca Juga: Belum Menentukan Masa Depan, Manchester City Bantah Telah Dekati Lionel Messi

Presiden Jokowi menginginkan di tahun Kerbau Logam, bangsa Indonesia sukses melalui tantangan-tantangan yang ada dan meraih kemajuan-kemajuan yang besar.

"Saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2572, Xin Nian Kuai Le, Gong Xi Ga Cai, selamat berbahagia dan sejahtera," kata Presiden.

Berhubungan dengan pandemi COVID-19, Presiden Jokowi menghimbau supaya masyarakat Tionghoa juga turut bergotong royong dengan pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Baca Juga: Manfaatkan Teknologi, Aplikasi Dakwah MUI Bantu Sosialisasikan Vaksin Covid-19

Seperti, penanganan permasalahan kesehatan sebab pandemi COVID-19 harus terus dijalankan. Pendisiplinan 3M, 3T, PPKM skala mikro harus dilaksanakan dengan cepat dan efektif.

"Semua kekuatan bangsa harus kita kerahkan. Untuk itu, kita semua harus bergotong royong untuk menyelesaikan masalah ini," kata Presiden.

Presiden Jokkowi mengungkapkan sekarang pemerintah masih berupaya untuk melaksanakan vaksinasi kepada 182 juta jiwa penduduk Indonesia sampai akhir 2021.

Baca Juga: MAKI Ajukan Permohonan Praperadilan, KPK: Tak Ada Penghentian Penyidikan Kasus Korupsi Bansos

"Memang bukan sesuatu yang mudah, hitung-hitungan saya, kita memiliki 30.000 vaksinator, ditambah lagi kemarin saya mendapat laporan dari Panglima TNI dan Kapolri ada tambahan 9.000 vaksinator dari TNI dan Polri, artinya kita punya 39.000 vaksinator. Kalau 1 vaksinator bisa menyuntik 30 orang per hari, artinya dalam 1 hari seharusnya kurang lebih 1,2 juta orang bisa disuntik," kata Presiden menjelaskan.

Akan tetapi, Presiden Jokowi mengakui masalah utamanya yaitu ketersediaan vaksin tersebut.

Presiden mengatakan bahwa ketersediaan vaksin tidak dapat mencapai jumlah yang diharapkan pada waktu saat ini.

Baca Juga: Gelagat Pelaku Mencurigakan, Rutan Medaeng Gagalkan Penyeludupan Sabu dalam Perut Ikan

"Kemarin kita mendapat 3 juta untuk prioritas pertama tenaga kesehatan sudah bisa diselesaikan. Ini keluar lagi 7 juta vaksin, minggu ini langsung dilakukan untuk pelayan dan pekerja publik baik itu guru, langsia, pekerja-pekerja di pasar, maupun pusat-pusat ekonomi," kata Presiden Jokowi.

Baru kemudian vaksinasi akan dilaksanakan kepada masyarakat umum.

"Akan tetapi, sekali lagi vaksin di dunia ini menjadi rebutan 215 negara. Oleh sebab itu, kita akan berusaha terus agar ketersediaan vaksin itu secara berlankut setiap bulan. Kita sudah dapat komitmen 426 juta vaksin tetapi datangnya kapan? Ini yang masih jadi rebutan," ungkap Presiden.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler