Menguak Fakta Dexamethasone Sembuhkan Penderita Covid-19, Apakah Bisa Digunakan Mengobati Covid-19?

20 Januari 2021, 17:54 WIB
OBAT Dexamethasone yang dikabarkan dapat meringankan gejala pasien Covid-19 dengan kategori sedang dan berat.* //*Galamedia

LAMONGAN TODAY - Sejak pertama kali wabah Covid-19 mencuat hingga terus berkembang sampai saat ini, banyak penelitian dilakukan untuk mendapatkan obat atau vaksin yang ampuh melawan virus Corona, penyebab Covid-19.

Beberapa kali disebutkan bahwa ada obat yang dinilai efektif untuk penderita Covid-19, meskipun belum diakui secara resmi. Misalnya klorokuin, obat malaria atau dexamethasone yang disebut ampuh tangani Covid-19 di Inggris.

Mengetahui informasi-informasi yang beredar, tidak sedikit masyarakat yang langsung menyerbu apotek atau toko untuk mendapatkan obat yang dikabarkan ampuh sembuhkan Covid-19.

Baca Juga: Bursa Transfer Terbaru AC Milan 2021, Mario Mandzukic Resmi Merapat dengan Nomor Punggung 9

Informasi tersebut berasal dari peneliti di Inggris, lebih tepatnya Oxford University. Berdasarkan multicenter study beberapa rumah sakit di Inggris, membuktikan penggunaan dexamethasone dosis rendah selama 10 hari mempunyai pengaruh yang positif untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat (menggunakan ventilator).

Itu pun juga tidak 100%, hanya sepertiga kasus jadi mengurangi mortalitas (angka kematian akibat Covid-19).

Pada kelompok-kelompok pasien Covid-19 yang hanya menggunakan oksigen, dexamethasone hanya berperan atau mempunyai efek positif pada seperlima kasus.

Baca Juga: Kisah Mengharukan Jinny, Berikut 9 Fakta Menarik Jinny Secret Number, Hampir Gabung BLACKPINK

Pada pasien-pasien tanpa dukungan respirasi, baik itu pemberian oksigen maupun menggunakan ventilator, ternyata obat ini tidak bermanfaat.

Obat dexamethasone adalah obat yang bekerjanya untuk menekan peradangan anti inflamasi. Jadi pada pasien-pasien yang berat itu mengalami peningkatan inflamasi, disebut cytokine storm syndrome (badai sitokin).

Pada kondisi tersebut, obat ini ditengarai bermanfaat untuk menekan peradangan. Jadi beda dan tidak bisa disamakan dengan klorokuin, karena klorokuin lebih menekan jumlah virus.

Baca Juga: David Alaba Gabung Real Madrid dan 33 Pemain Bebas Transfer Paling Berharga pada Transfer Musim 2021

Kalau dexamethasone lebih menekan peradangan yang terjadi.

Efek dari obat dexamethasone mempunyai dua efek samping. Efek samping akut dan efek samping kronis.

Efek samping akut langsung terjadi (bereaksi). Gejala yang terjadi pada kondisi tersebut, pasien bisa merasa nyeri di ulu hati, mual, muntah, meningkatkan nafsu makan dan gelisah.

Baca Juga: Indo Pride! Link Live Streaming M2 World Championship, Alter Ego Harus Berjuang di Babak Playoff

Pada penggunaan jangka panjang, berbagai komplikasi bisa terjadi. Misalnya, gula darah yang tidak terkontrol, tekanan darah meningkat, keropos tulang, gangguan hormonal (kulit menjadi berjerawat).

Obat kni juga menekan imunitas tubuh, jika diberikan bisa terjadi infeksi pada pasien-pasien yang menggunakan jangka panjang.

Dexamethasone masih terlalu dini digunakan, karena publikasi internasionalnya belum ada. Jadi baru reporting saja kalau ada obat yang namanya dexamethasone, obat murah yang digunakan masyarakat secara umum dan efektif, tapi belum ada publikasi internasionalnya.

Baca Juga: Ulang Tahun Hwang In Yeop ke 30 Beserta Fakta tentang Dirinya, Salah Satunya Mirip Lee Joon Gi

Hal yerbaik untuk memutus mata rantai Covid-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan juga air sesering mungkin.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler