“Kami saat ini kekurangan air bersih untuk diminum, sementara untuk membeli air kemasan dibatasi hanya satu dos per rumah tangga,” kata seorang warga, Salma, sebagaimana dikutip Lamongan Today dari Antara, Jumat 16 Januari 2021.
Salma mengatakan, untuk membeli air mineral kemasan juga sudah mulai terbatas, sebab toko-toko dan minimarket hampir tutup semua. Jika sda yang buka, hanya bisa dihitung jari.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Belasungkawa Terhadap Korban Gempa di Sulawesi Barat
Hal yang sama dikatakan warga Mamuju yang lain, Abd Syukur yang rumahnya tidak jauh dari kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Menurutnya, ketersediaan air bersih untuk diminum sudah sangat sedikit, sedangkan untuk membeli juga sudah sulit, sebab harus keluar wilayah pengungsian sementara.
“Sepeda motor kami rata-rata rusak akibat tertimbun reruntuhan bangunan, jadi harus berjalan jauh mencari toko yang masih buka untuk membeli air mineral,” katanya.
Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini Jumat 15 Januari 2021, Al Lakukan Hal Romantis ke Andin
Jika masih ada sepeda motor yang masih dapat digunakan, untuk mengisi BBM harus membayar dengan harga yang mahal yaitu Rp25 ribu setiap botol/liter.
“Rata-rata semua penjual bensin eceran kehabisan stok. Kalaupun masih ada stok dijual dengan harga eceran Rp25 ribu per liter,” katanya.
Baca Juga: INNALILAHI, Gempa Sulawesi Barat Tewaskan 34 Orang
Merespons situasi itu, seorang Agen Pertamina di Sulbar, Ahmad mengaku tidak dapat berbuat banyak guna membantu menormalkan harga, sebab persediaannya juga semakin sedikit, sedangkan akses jalan masuk ke Mamuju, Sulsel maupun sebaliknya.***