Kabar Baik! Fakta Vaksin Pfizer yang Ampuh Cegah Covid-19, Kapan Mulai Produksi?

- 10 November 2020, 17:52 WIB
Vaksin Pfizer, salah satu kandidat vaksin yang terbukti efektif 90 persen melawan Covid-19.
Vaksin Pfizer, salah satu kandidat vaksin yang terbukti efektif 90 persen melawan Covid-19. /DADO RUVIC/REUTERS
LAMONGAN TODAY - Produsen obat Pfizer dan BioNTech mengatakan vaksin eksperimental buatannya 90 persen efektif untuk mencegah Covid-19 pada Senin, 9 November 2020. 

Kabar ini meningkatkan harapan untuk kemenangan besar dalam perang melawan pandemi Covid-19. 

Pengumuman pada hari Senin bergema di seluruh dunia hingga membuat pasar saham melonjak ke rekor baru.

Baca Juga: Catat! BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Tahap 1 Sudah Cair, Ini Bocoran Jadwal BSU Tahap 2

Para pemimpin politik juga menyambut hasil uji coba tahap akhir ini. Meskipun begitu, ilmuwan dan dokter memperingatkan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab sehingga perayaan tersebut terlalu dini.

Berikut beberapa fakta mengenai vaksin Pfizer yang dilansir Lamongan Today dari Al Jazeera. 

Apa yang diumumkan?

Uji coba para pembuat obat tersebut melibatkan sekitar 44.000 orang di enam negara. Separuh di antaranya telah diberikan vaksin, sementara separuh lainnya diberi plasebo.

Data hari Senin berasal dari analisis sementara yang dilakukan setelah 94 peserta dalam uji coba lanjutan yang mengembangkan Covid-19. Kurang dari sembilan dari mereka yang terjangkit Covid-19 telah diberi vaksin.

Baca Juga: Daftar Game Gratis yang Trending, Segera Unduh dan Mainkan, Ada A3 Still Alive, Forsaken World

Untuk memastikan tingkat kemanjuran, Pfizer mengatakan akan melanjutkan uji coba hingga ada 164 kasus COVID-19 di antara relawan. Angka tersebut merupakan angka yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk memberi tahu seberapa baik vaksin bekerja.

Bagaimanapun juga, data tersebut belum ditinjau atau diterbitkan dalam jurnal medis. Pfizer mengatakan akan melakukannya setelah mendapatkan hasil dari seluruh uji coba.

Pakar luar mengatakan rincian kunci dari data perlu dianalisis dan diperingatkan bahwa masih banyak pertanyaan. Beberapa pertanyaan tersebut termasuk apakah vaksin dapat mencegah penyakit parah atau komplikasi.

Selain itu, berapa lama vaksin tersebut akan melindungi dari infeksi dan seberapa baik itu akan bekerja pada orang tua.

Baca Juga: Massa Penjemput Habib Rizieq Penuhi Bandara Soetta, Jalan Menuju Bandara diberikan Alternatif

Bagaimana cara kerja vaksin ini?

Saat divaksinasi, tubuh diberi bagian virus yang sudah lemah atau mati, atau bakteri yang menyebabkan penyakit. 

Dengan cara ini, vaksin akan membuat sakit, tetapi tubuh mengenali bahwa itu adalah unsur asing dan meningkatkan respons imun. 

Ini berarti bahwa ketika tubuh menemukan unsur asing yang menyebabkan penyakit tersebut, ia siap untuk menyerangnya.

Baca Juga: Arti dan Lirik Lagu 'Bang-bang Wetan', 'Bang Bang Wus Rahina Srengegene Muncul' yang Viral di TikTok

Cara kerja vaksin baru ini disebut mRNA. Artinya, tubuh tidak benar-benar disuntik dengan bagian-bagian virus atau bentuk yang dilemahkan. Namun, tubuh sebenarnya sedang diberikan bagian dari kode genetik virus corona.

Ini menipu tubuh untuk memproduksi beberapa protein virus itu sendiri sehingga sistem kekebalan kemudian mendeteksi protein ini. Kemudian, vaksin mulai menghasilkan respons defensif terhadapnya.

Apa berikutnya?

Pfizer dan BioNTech mengatakan, mereka berencana untuk mengajukan permohonan persetujuan darurat ke FDA untuk menggunakan vaksin pada akhir bulan.

Hal ini dilakukan ketika mereka sudah memiliki data keamanan selama dua bulan tentang sekitar setengah dari peserta uji coba. 

Baca Juga: Harga HP Vivo yang Kini Sudah Anjlok Turun Mulai Rp 1 Jutaan, Ada Vivo V17 Pro, Vivo V15 Pro, Vivo Y

Untuk menghemat waktu, perusahaan mulai membuat vaksin sebelum mereka tahu apakah itu akan efektif.

Mereka sekarang berharap dapat memproduksi hingga 50 juta dosis atau cukup untuk melindungi 25 juta orang. 

Pfizer memperkirakan akan memproduksi hingga 1,3 miliar dosis vaksin pada tahun 2021.

Baca Juga: Harga HP Vivo yang Kini Sudah Anjlok Turun Mulai Rp 1 Jutaan, Ada Vivo V17 Pro, Vivo V15 Pro, Vivo Y

Siapa yang antre untuk membelinya?

Pfizer dan BioNTech memiliki kontrak $ 1,95 miliar dengan pemerintah AS untuk mengirimkan 100 juta dosis vaksin mulai tahun ini. Mereka juga telah mencapai kesepakatan pasokan dengan Uni Eropa, Inggris Raya, Kanada, dan Jepang.***

 

 

Editor: Nugroho

Sumber: Aljazeera


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x