Ketika orang Amerika memilih presiden, mereka benar-benar memberikan suara untuk para pemilih, sesuai dengan prosesnya. Kandidat yang memperoleh mayoritas atau 270 dari 538 suara elektoral memenangkan pemilihan.
Hasil 270 suara itu akan menjadikan petahana Partai Republik Donald Trump atau dari Partai Demokrat Joe Biden menjabat sebagai presiden selama empat tahun ke depan.
Secara teori, Trump atau Biden hanya harus memenangkan suara pemilihan di 11 negara bagian, California, Texas, New York, Florida, Illinois, Pennsylvania, Ohio, Georgia, Michigan, North Carolina, dan New Jersey.
Meskipun kalah di 39 negara bagian yang tersisa, kandidat masih menjadi Presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Astronot NASA Ikut Pilpres AS dari Luar Angkasa, Kok Bisa? Simak Penjelasan BerikutHal lain yang dapat terjadi adalah kehilangan suara populer, tetapi memenangkan Electoral College. Itulah yang terjadi pada pemilu 2016.
Selain itu, jika tidak ada kandidat yang menerima 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang, DPR akan memilih presiden baru dari tiga kandidat teratas. Wakil presiden kemudian dipilih oleh senat dari dua kandidat teratas.
Baca Juga: Celotehan Donald Trump Nyatakan Perang Untungkan Tentara Bayaran Sakiti Perasaan Militer AS
Hari Pemilu di Amerika Serikat jatuh pada 3 November. Presiden dan wakil presiden yang baru terpilih kemudian dilantik pada 20 Januari.***