Astronot NASA Ikut Pilpres AS dari Luar Angkasa, Kok Bisa? Simak Penjelasan Berikut

 

LAMONGAN TODAY - Musim gugur ini, orang berkebangsaan Amerika Serikat di seluruh dunia menggunakan hak mereka untuk memilih presiden AS.

Pemilihan tersebut bisa dilakukan pada Hari Pemilihan, melalui pemungutan suara tanpa kehadiran, atau pemungutan suara lebih awal. 

Orang Amerika Serikat di luar dunia juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam demokrasi. Space Communications and Navigation (SCaN) milik NASA memungkinkan hal ini terjadi.

Baca Juga: Peneliti NASA Takjub Ada Air di Permukaan Bulan, Tanpa Atmosfer yang Tebal Air Seharusnya Hilang

Dilansir Lamongan Today dari situs resmi NASA, pada tahun 1997, Badan Legislatif Texas mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan astronot NASA untuk memilih dari luar angkasa.

Tahun itu, astronot NASA David Wolf menjadi orang Amerika pertama yang memberikan suara dari luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Mir. 

Tahun ini, astronot NASA Kate Rubins menjadi yang terbaru melakukan tugas kewarganegaraannya dari luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Stasiun luar angkasa tersebut berjarak 250 mil di atas permukaan bumi.

Baca Juga: LAPAN Bocorkan Fenomena Bulan Purnama Biru Mikro, Catat Waktunya

Surat suara Rubins seperti kebanyakan data yang dikirimkan antara stasiun luar angkasa dan kontrol misi, dikirim melalui Jaringan Luar Angkasa NASA.

Selanjutnya, surat suara tersebut dikelola oleh Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland. 

Setelah Rubins mengisi surat suara absensi elektronik, dokumen tersebut mengalir melalui Satelit Pelacakan dan Relay Data ke antena darat di White Sands Complex di Las Cruces, New Mexico. Surat suara absensi elektronik itu dirancang khusus di atas laboratorium yang mengorbit.