Gelombang Boikot Produk Prancis, Mulai dari Senjata, Mobil hingga Supermarket Carrefour

- 28 Oktober 2020, 12:18 WIB
Ilustrasi: Gelombang boikot produk Prancis.
Ilustrasi: Gelombang boikot produk Prancis. /Twitter.com/@MdWaliullah22

LAMONGAN TODAY -- Gelombang boikot produk Prancis terancam meluas ke berbagai penjuru.

Boikot produk Prancis disebabkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai kontroversial.

Dilansir dari The Guardian, Macron menyatakan Prancis tidak akan menurunkan publikasi karikatur Nabi Muhammad atas nama kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Libur Panjang Oktober Tiba, Simak Kapan Lagi Ada Jadwal Cuti Bersama 2020

Hal inilah yang memicu demonstrasi dan boikot produk Prancis di sejumlah negara mayoritas Muslim.

Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Swedia, Etienne de Gonneville pun mengatakan bahwa negaranya adalah negara Muslim.

Statment mengejutkan ini muncul ketika gelombang boikot produk Prancis di negara-negara Arab dan Muslim sebagai protes atas karikatur yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Daftar Pemenang Penghargaan 'Korean Popular Cultural & Art' 2020

Kronologi Kasus Pembunuhan Samuel Paty

Samuel yang mengajar pelajaran sejarah dan geografi diserang remaja berusia 18 tahun pada Jumat 16 Oktober 2020.

Sebagaimana dikutip lamongantoday.com dari Lingkar Kediri, Daftar Produk Prancis yang Terancam Boikot Akibat Pernyataan Emmanuel Macron, remaja tersebut tewas ditembak polisi tak lama kemudian.

Di depan para muridnya, Samuel memamerkan karikatur dari majalah satir Charlie Hebdo dalam diskusi tentang kebebasan berpendapat.

Baca Juga: 5 Bintang Korea yang Mengaku Belum Pernah Pacaran, Nomor 4 Bikin Kaget

Sebelum menunjukkan karikatur tersebut, Samuel dikabarkan mempersilakan murid-muridnya yang beragama Islam untuk meninggalkan kelas jika mereka ingin.

Korban sedang berjalan dari sekolah menuju rumahnya saat penyerangan terjadi.

"Dia menderita banyak luka di kepala...dan kepalanya telah dipenggal," ujar Jean-François Ricard, jaksa anti-terorisme Prancis, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Terbaru, Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Cocok Bagi Anda yang Sudah Bosan Pakai Motor

Berikut sederet boikot produk Prancis yang terancam secara masal.

1. Gandum

Prancis adalah pengekspor utama produk pertanian global dan tiga persen ekspornya ke wilayah Timur Tengah.

Data ini bersumber dari lobi industri ANIA. Biji-bijian menyumbang sebagian besar ekspor tersebut.

Data Kementerian Pertanian Prancis, Aljazair adalah pasar ekspor terbesar kesepuluh Prancis untuk produk pertanian.

Baca Juga: Harga Motor All New Satria F150, Ada Warna Titan Black, hingga Bordeaux Red Tunggangan Anak Muda

Nilai ekspor tersebut sekitar 1,4 miliar euro pada 2019.

Diketahui, Maroko merupakan negara Muslim yang mengutuk penerbitan kartun Nabi Muhammad.

Kelompok lobi ANIA mengatakan departemen perdagangan di kementerian luar negeri telah mendirikan pusat krisis dan berhubungan dengan perwakilan industri pertanian.

Baca Juga: Jangan Lupa Besok 29 Oktober 2020 Ada Flash Sale Poco X3, Harga Rp 3 Jutaan

2. Supermarket Carrefour

Target seruan boikot di Arab Saudi adalah jaringan supermarket Carrefour.

Kampanye bagi konsumen untuk menjauh dari tokonya sedang tren di media sosial di Arab Saudi akhir pekan ini.

Beberapa mitra memegang hak eksklusif untuk waralaba Carrefour di negara-negara seperti Pakistan, Lebanon, dan Bahrain. Mitra lain memegang hak waralaba Carrefour untuk Maroko.

Baca Juga: Vivo Y20s Bersaing Dengan OPPO A92 dan Xiaomi Poco X3 NFC, Simak Harga dan Spesifikasinya

Jurnalis Reuters di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, mengunjungi dua toko Carrefour, yang tampak sibuk seperti biasanya.

Seorang perwakilan Carrefour di Paris mengatakan perusahaan tidak merasakan dampak sejauh ini dari seruan boikot.

3. Suplai Energi

Raksasa energi Prancis hadir di banyak negara mayoritas Muslim. Di Pakistan, Bangladesh, dan Turki, negara-negara di mana reaksi terhadap Prancis atas kartun paling gencar.

Baca Juga: Seruan Boikot Produk Prancis Masih Populer, Ini Daftar Produk yang Kemungkinan Diboikot

Lebih utamanya berfokus pada penjualan produk petrokimia dan minyak bumi. Memiliki investasi dalam eksplorasi dan produksi, dan dalam beberapa kasus pemurnian.

4. Produk Fashion

Di toko yang dikunjungi Reuters di Kota Kuwait pada hari Minggu, produk kosmetik dan perawatan kulit yang diproduksi oleh L'Oreal telah dihapus dari rak.

Toko itu adalah satu dari sekitar 70 gerai yang terikat dengan serikat koperasi yang memutuskan untuk berhenti menjual produk Prancis.

Baca Juga: Harga HP Samsung Seri A Akhir Bulan Mulai dari Rp800ribu : A01 Core, A11, A31 S, A51, A71

Tetapi eksposur L'Oreal—bersama dengan pemain lain di sektor mode Prancis—terbatas.

Diketahui, Timur Tengah adalah kontributor terkecil bagi pendapatan L'Oreal, yang mewakili lebih dari 2 persen.

5. Senjata

Prancis merupakan salah satu pengekspor senjata terkemuka dunia.

Baca Juga: Tak Terima Dipecat Karena Diduga Homoseksual, Brigadir TT Gugat Polri ke PTUN

Thales menjual senjata, teknologi penerbangan, dan sistem transportasi umum ke sejumlah negara mayoritas Muslim.

Menurut situs web perusahaan, klien mereka termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Turki, dan Qatar.

Mesir dan Qatar adalah beberapa negara yang telah memesan jet militer Rafale dari Dassault, yang juga memandang kawasan itu sebagai pasar besar untuk jet pribadinya.

6. Produsen Mobil

Produsen mobil Prancis, Renault, mencantumkan Turki sebagai pasar terbesar kedelapan, dengan 49.131 kendaraan terjual di sana dalam enam bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Polri: Kasusnya Beberapa Ada di Polda Metro dan Jabar

PSA, yang membuat merek Citroen dan Peugeot, mengatakan dalam hasil keuangan terbarunya, penjualan di Turki meningkat dan mewakili titik terang di pasaran.* (Haniv Avivu/Lingkar Kediri)

Editor: Nugroho

Sumber: Lingkar Kediri


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x