Celotehan Donald Trump Nyatakan Perang Untungkan Tentara Bayaran Sakiti Perasaan Militer AS

- 9 September 2020, 18:37 WIB
Presiden AS Donald Trump.*
Presiden AS Donald Trump.* /Pixabay/Geralt/

LAMONGAN TODAY - Presiden Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial yang ditujukan bagi angkatan perang Amerika Serikat (AS).

Donald Trump menuding militer AS bahwa berperang hanya untuk menguntungkan kontraktor pertahanan.

Kontraktor pertahanan itu, maksud Donald Trump, yakni para tentara bayaran dan produsen senjata. Sebab, saat ini jumlah mereka menjamur di AS.

Baca Juga: Mengenang Jakob Oetama, Dari Guru SMP Hingga Sukses Mendirikan Harian Kompas

"Orang-orang top di Pentagon mungkin tidak menyukai saya karena mereka tidak ingin melakukan apa pun," kata Trump Trump pada konferensi pers Gedung Putih Senin, seperti dikutip Lamongan Today dari Politico melalui Pikiran Rakyat, Rabu 9 Agustus 2020.

"Berperanglah sehingga semua perusahaan hebat yang membuat bom dan membuat pesawat serta membuat segalanya tetap bahagia," tambah Trump.

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mencoba meluruskan pernyataan Trump. Meadows menjelaskan presiden tidak mencoba memprovokasi jenderal mana pun atau Menteri Pertahanan Mark Esper.

Baca Juga: PUBG Resmi Diblokir di India, Akankah Indonesia Menyusul?

"Sebaliknya, komentar itu ditujukan kepada kompleks industri militer", kata Meadows.

Pernyataan Trump ini membuat para jenderal AS salah satunya Kepala Staf Angkatan Darat AS Jenderal James McConville buka suara.

McConville mengatakan dirinya dan para perwira tinggi AS lainnya mengambil keputusan untuk mengirim pasukan ke pertempuran dengan sangat matang hingga mempertimbangkan konsekuensinya.

Celotehan Donald Trump Nyatakan Perang Untungkan Tentara Bayaran Sakiti Perasaan Militer AS.
Celotehan Donald Trump Nyatakan Perang Untungkan Tentara Bayaran Sakiti Perasaan Militer AS. whitehouse.gov

Ia membela petinggi Pentagon terhadap tuduhan bahwa mereka terikat pada produsen senjata.

“Saya telah berbicara dengan para jenderal, saya telah berbicara dengan para laksamana, saya telah berbicara dengan (sersan-mayor) banyak dari pemimpin ini memiliki putra dan putri yang telah pergi berperang atau mungkin sedang bertempur sekarang," kata MvConville.

"Jadi saya dapat meyakinkan rakyat Amerika bahwa para pemimpin senior hanya akan merekomendasikan pengiriman pasukan untuk bertempur ketika diperlukan dalam keamanan nasional, atau sebagai upaya terakhir," kata McConville.

Baca Juga: Simak Cara Mendapatkan BLT Rp500 Ribu, Mensos: Jangan Buat Beli Rokok

McConville mengakui keadaan lingkungan politik saat ini, tetapi dia mencatat militernya perlu tetap menjadi 'organisasi apolitik', terutama dengan pemilu presiden yang akan berlangsung sebentar lagi. Seperti diberitakan Pikiran Rakyat Buntut Tudingan Trump Terhadap Militer AS, Jenderal Tertinggi Sebut Perang adalah Pilihan Terakhir. (pikiran Rakyat)

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x