Bucha, Tempat Pembantaian Warga Ukraina, Menlu Ukraina: Lebih Buruk dari ISIS!

- 4 April 2022, 20:54 WIB
Kuburan massal warga sipil di Bucha, Ukraina
Kuburan massal warga sipil di Bucha, Ukraina / REUTERS/ZOHRA BENSEMRA/REUTERS

LAMONGAN TODAY - Kuburan massal ditemukan di Bucha, sebuah kota yang dekat dengan Kyiv Ibukota Ukraina.

Kuburan massal ini ditemukan di hutan dekat Kota Motyzhyn sebelah barat Kota Bucha Ukraina.

Terdapat lebih dari 20 warga sipil Ukraina termasuk walikota beserta keluarganya, ditemukan di kota tersebut.

Baca Juga: Gerindra Bidik Jatim Jadi Lumbung Suara Pilpres 2024, Bagimana Nasib Partai Lain?

Walikota bernama Olga Sukhenko itu dikubur bersama suami dan anaknya serta 19 orang lain.

Ditemukan beberapa mayat yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan, termasuk Sukhenko yang ditemukan dalam kondisi jari dan lengan yang patah.

Kuburan itu telah digali di daerah berumput di bagian belakang Gereja St. Andrew dan Pyervozvannoho All Saints di Bucha.

Baca Juga: Ingin Maksimalkan Ibadah Puasa? Lakukan 6 Hal Esensial Ini

Kuburan massal ini merupakan kuburan kedua yang ditemukan di belakang punggung pasukan Rusia yang mundur, setelah lubang kedalaman 45 kaki berisi mayat setidaknya 57 warga sipil ditemukan di Bucha.

Dikutip dari dailymail oleh Lamongan Today pada Senin, 4 April 2022, Dmytro Kuleba, menteri luar negeri Ukraina, mengatakan pasukan Rusia telah melakukan pembantaian di Bucha.

"Lebih buruk dari ISIS," ujar Kuleba. Banyak foto yang menunjukkan mayat-mayat dibiarkan membusuk di pinggir jalan, beberapa di antaranya dengan tangan terikat, yang lain ditumpuk di atas ban mobil seolah-olah akan dibakar.

Baca Juga: Dea OnlyFans Kembali Datangi Polda, Bawa Bukti Catatan Transaksi Ini

Warga sipil yang selamat mengatakan beberapa mayat yang ditinggalkan di jalan-jalan telah dilindas oleh tank Rusia.

Lainnya melaporkan melihat tentara menembak mati warga sipil tua di depan kerabat mereka.

Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba.
Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba. REUTERS/Murad Sezer

Perdana Menteri Boris Johnson memimpin para pemimpin dunia untuk mengutuk kekerasan.

Baca Juga: Doa Setelah Tarawih dan Witir, Lengkap dengan Arab, Latin dan Terjemahannya

"Ini jelas bukti bahwa tentara Putin melakukan kejahatan perang," katanya.

Dia berjanji untuk mengirim dana dan penyelidik ke Pengadilan Kriminal Internasional di Deen Haag untuk mengumpulkan bukti bagi pengadilan kejahatan perang.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x