Ketegangan Laut China Selatan Pengaruhi Pertahanan Dalam Negeri, TNI Harus Waspada

- 18 November 2021, 15:45 WIB
Kapal selam rudal balistik kelas Jin tipe 094A bertenaga nuklir dari Angkatan Laut PLA China selama pertunjukan militer di Laut China Selatan, 12 April 2018.*
Kapal selam rudal balistik kelas Jin tipe 094A bertenaga nuklir dari Angkatan Laut PLA China selama pertunjukan militer di Laut China Selatan, 12 April 2018.* /Reuters/

Di samping peralatan, personel, dan intensitas operasi, TNI perlu mempersiapkan strategi diplomasi militer dengan cara bersinergi dan kolaborasi dengan semua komponen bangsa, baik lembaga negara maupun masyarakat.

Secara otomatis, karena pengaruh LCS, negara ini menjadi wilayah proxy antara China dan AUKUS. Dampak dari konflik tersebut dapat melebar pada intervensi politik, ekonomi, dan sosial.

Baca Juga: 4 Ciri Anda Terpilih Mendapat BSU Rp1 Juta: Ada Tanda Ini di kemnaker.go.id, Segera Aktifkan Rekening

“Aspek-aspek di luar medan pertempuran ini harus lebih diwaspadai,” kata Simon.

Ia meyakini bahwa China dan AUKUS akan semakin gencar dalam melakukan serangkaian lobi kepada Indonesia untuk memperkuat pengaruhnya.

Pemerintah Indonesia harus bisa memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan nasional, yakni memperkuat ekonomi, menegaskan posisi politik di kawasan, dan memperluas dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Angkat Beban Mampu Perpanjang Usia, Penelitian Telah Berlangsung 15 Tahun

“Tapi, di sisi lain, adalah tugas TNI untuk mewaspadai potensi gangguan dan ancaman yang ditimbulkan dari kerja sama dengan kedua belah pihak,” kata Simon lagi dikutip dari Antara.

Layaknya sebuah wilayah proxy, berbagai kepentingan akan bersinggungan melalui kerja-kerja intelijen oleh kedua belah pihak, kata dia.

Tidak menutup kemungkinan, skenario operasi seperti pelemahan negara, disintegrasi wilayah, dan disintegrasi sosial dilakukan terhadap Indonesia, ujarnya pula.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x