Tak Tertarik dan Tuding Tak Efektif, Korea Utara Tolak 3 Juta Vaksin Covid-19 Sinovac Buatan China

- 2 September 2021, 12:29 WIB
Ilustrasi: vaksin sinovac.
Ilustrasi: vaksin sinovac. /PEXELS/Thirdman

LAMONGAN TODAY - Vaksinasi terus dilakukan berbagai Negara di seluruh penjuru dunia.

Langkah itu sebagai upaya untuk menekan persebaran virus Covid-19 yang sudah menjadi momok.

Namun, vakisn yang beredar di seluruh penjuru dunia yang dibuat oleh suatu negara tak serta merta langsung dapat diterima oleh negara lain.

Baca Juga: Daftar Harga HP Samsung 2 Jutaan Beserta Spesifikasinya, Ada Samsung Galaxy A22, A12, Hingga M21

Salah satunya, yakni vaksin buatan asal China yakni Sinovac.

Baru-baru ini, Korea Utara menolak sekitar tiga juta vaksin Covid-19 buatan China Sinovac Biotech (SVA.O). Bahkan, Korea Utara meminta vaksin tersebut harus dikirim ke negara-negara yang terkena dampak parah Covid-19.

Sejauh ini, Korea Utara memang belum melaporkan adanya kasus Covid-19 karena negara tersebut memberlakukan aturan yang cukup ketat.

Sejak munculnya virus Covid-19, Korea Utara bergerak cepat menutup perbatasan dan juga melakukan pembatasan perjalanan domestik.

Baca Juga: Angelina Jolie Perjuangkan Hak Anak Dengan Menulis Buku Untuk Menentang Ketidakadilan: Mereka Dalam Bahaya

Pada bulan Juli lalu, Korea Utara sempat menolak pengiriman vaksin AstraZeneca (AZN.L) karena kekhawatiran akan efek samping vaksin tersebut.

Institute for National Security Strategy kemudian mengatakan bahwa Korea Utara tidak tertarik pada vaksin China karena kekhawatiran mereka mungkin tidak begitu efektif.

Namun, Korea Utara telah menunjukan minat pada vaksin yang dibuat di Rusia.

Baca Juga: CPNS 2021 Silahkan Bersiap, Ini Materi SKD yang Akan Diujikan

Beberapa negara seperti Thailand dan Uruguay telah mulai menggunakan vaksin lain untuk mereka yang menerima suntikan Sinovac sebagai dosis pertama mereka dalam upaya untuk meningkatkan perlindungan.

Diketahui, saat ini pasokan vaksin global terbatas karena adanya lonjakan virus yang berkelanjutan di negara lainnya.

Seorang juru bicara badan PBB mengatakan kepada Reuters bahwa kementerian akan terus berkomunikasi dengan fasilitas COVAX untuk menerima vaksin dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Resmi Bergabung dengan Lechia Gdansk, Witan Sulaeman Bertekad Tunjukkan Kemampuan Terbaik

"Kami terus bekerja dengan otoritas DPRK untuk membantu menanggapi pandemi COVID-19," kata juru bicara Aliansi Global untuk Aliansi Vaksin dan Imunisasi, salah satu organisasi yang memimpin skema COVAX sebagaimana artikel yang dipublikasikan Galamedianews berjudul 'Korea Utara Tolak 3 Juta Vaksin Sinovac Milik China, UNICEF Bocorkan Alasannya'. ***(Galamedianews/Annisa Nur Fadillah)

Editor: Nugroho

Sumber: Galamedianews


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x