Dia berjanji untuk "memburu" para penyerang dan menyebut tentara yang tewas sebagai "pahlawan".
"Mereka menjadi bagian dari apa yang saya sebut sebagai tulang punggung Amerika, mereka tulang belakang Amerika. Terbaik yang pernah dimiliki negara ini," kata Biden.
Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu, yang juga menewaskan sejumlah warga sipil.
Biden telah dikritik atas upaya evakuasi AS di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan ketika pasukan Amerika tengah ditarik mundur dari negara itu.
Selama beberapa hari sebelum serangan terjadi pada Kamis, dia berusaha menyampaikan pesan bahwa AS meninggalkan Afghanistan untuk menyelamatkan nyawa tentara Amerika.
Baca Juga: Buka HP Ketik Prakerja.go.id untuk Daftarkan Diri Kartu Prakerja Gelombang 19, Mudah dan Gampang
Kematian tentara AS dalam perang di Afghanistan sejak 2001 mencapai sekitar 2.500 orang.
Jika pasukan tinggal lebih lama di sana, kata Biden, berarti dia akan terus "mengirim putra kalian, putri kalian - seperti putra saya dikirim ke Irak - untuk menghadapi kematian. Dan untuk apa? Untuk apa?"
Tentara-tentara AS yang tewas pada Kamis merupakan yang pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan Kamis menjadi hari paling mematikan bagi pasukan AS di sana dalam satu dekade.