Peneliti Temukan Bukti Tsunami Krakatau 1883 dan 2018 di Masa Kini, Perlu Kesiapsiagaan Menghadapinya

- 27 Agustus 2021, 08:10 WIB
ilustrasi tsunami
ilustrasi tsunami /pixabay/

LAMONGAN TODAY - Tsunami di kawasan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1883 dan 2018 menjadi pembelajaran akan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana geologi ke depan, menurut pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Kesiapsiagaan menjadi penting, terus disuarakan dan edukasikan pada masyarakat."

"Tentu kita harus menyiapkan perangkat yang bisa mendeteksi tsunami atau penjalaran, meskipun kita tidak memiliki gempa atau letusan gunung yang bisa kita indikasikan sebagai pembangkit tsunami," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam webinar edukasi kebencanaan Pusdatikom BPNP dikutip dari Antara.

Baca Juga: Akselerasi Transformasi Digital dalam Roadmap Digital Indonesia 2021-2024

Dalam tema webinar yang mengangkat "Tsunami Krakatau 1883 dan 2018: Fenomena, pembelajaran dan mitigasi ke depan," empat peneliti menjabarkan pentingnya mempreservasi pesan kebencanaan hingga fenomena terbentuknya tsunami Krakatau.

Peneliti dari GNS Science New Zealand Dr Aditya Gusman menjabarkan kejadian tsunami 1883 menyisakan sejumlah barang bukti peninggalan yang ditemukan di masa kini.

Misalnya batu besar koral, sisa-sisa pondasi mercusuar lama yang sampai saat ini ditemukan di Sungai Cianyer, Banten.

Baca Juga: Buka HP Ketik Prakerja.go.id untuk Daftarkan Diri Kartu Prakerja Gelombang 19, Mudah dan Gampang

Dalam pemaparan tersebut, Aditya menekankan pentingnya untuk meneruskan informasi tentang peninggalan tersebut kepada masyarakat yang sekarang.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x