Apa itu ’ Swing State’ di Pilpres AS? Ini Daftar Negara Bagian yang Jadi Medan Pertempuran Trump dan

4 November 2020, 15:20 WIB
Peta negara bagian AS dalam kecenderungan menang Electoral College. / The Sun /
LAMONGAN TODAY - Untuk menjadi Presiden Amerika Serikat, para kandidat bersaing untuk memenangkan suara Electoral College. Setiap negara bagian mendapat suara Electoral College berdasarkan populasinya. 

Dilansir Lamongan Today dari Hindustian Times, dari total 538 suara Electoral College, pemenang harus mendapatkan 270 suara atau lebih untuk menjadi Presiden AS. 

Ini juga berarti kandidat tidak perlu memenangkan suara rakyat untuk menjadi Presiden karena AS memiliki sistem pemilihan tidak langsung. 

Baca Juga: Astronot NASA Ikut Pilpres AS dari Luar Angkasa, Kok Bisa? Simak Penjelasan Berikut

Ini berlaku untuk pemilihan presiden 2016 di mana Hillary Clinton memenangkan suara populer, tetapi tidak bisa memenangkan Electoral College.

Pemilihan presiden 2020 dapat diputuskan hanya oleh beberapa negara bagian. Seperti tahun 2016, hanya selisih kecil suara di beberapa negara bagian yang menentukan hasil pemilu. 

Ini dikenal sebagai kondisi “swing states” yang merupakan medan pertempuran pemilihan. Berikut adalah tujuh kondisi ayunan yang dapat mempengaruhi hasil Pilpres 2020:

Baca Juga: BTS Cetak Rekor Baru dari Seluruh Artis Korea Selatan! Berhasil Kalahkan Penyanyi Top di Billboard

1. Michigan

Secara tradisional, Michigan telah menjadi kubu Demokrat karena pemilih kelas pekerja, sebuah kelompok yang cenderung memilih Partai Demokrat. Namun, hal ini berubah dalam pemilihan Presiden 2016 ketika Trump memenangkan Michigan. 

Dengan selisih kecil 0,23%, Trump berhasil mengantongi  47,50% dari total suara dari lawannya, Hilary Clinton yang meraih 47,27% suara. 

Baca Juga: Pendaftaran Prakerja Gelombang 11 Resmi Ditutup, Simak Penjelasan Pendaftaran Gelombang 12

Kemenangan di Michigan berarti 16 suara dari Electoral College untuk kandidat dan pada 2016 Donald Trump memenangkan Michigan. Kemenangannya tahun lalu ini merupakan margin kemenangan tersempit dalam sejarah pemilihan presiden Michigan.

Seperti yang diketahui, pemilihan Presiden Michigan  juga merupakan margin kemenangan tersempit di antara negara bagian mana pun dalam pemilu 2016.

2. Wisconsin

Secara demografis, pemilih kulit putih pedesaan dan kerah biru di Wisconsin memainkan peran utama dalam memutuskan siapa yang memenangkan negara bagian. 

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Jumlah Harta Trump Berlipat-Lipat Ketimbang Biden: Pengusaha Lawan Politikus

Negara bagian menyumbang 10 suara Electoral College. Tahun 2016, Donald Trump memenangkan Wisconsin dengan selisih tipis 0,77%, dengan 47,22% dari total suara dibandingkan dengan 46,45% dari Hillary Clinton. 

Ini menjadikan Trump kandidat Republik pertama yang memenangkan negara bagian sejak Ronald Reagan menang pada 1984.

3. Arizona

Arizona secara tradisional menjadi benteng Republik dengan 11 suara Electoral College. Donald Trump memenangkan Arizona pada 2016 dengan margin 3,5 persen. 

Baca Juga: Donald Trump Lawan Joe Biden di Pilpres Amerika dengan Tensi Panas, SBY Bocorkan Jagoannya

Namun, kubu Partai Republik ini sekarang dianggap sebagai negara bagian penting dalam pemilihan ini.

Hali ini disebabkan oleh tidak adanya pendukung Partai Republik seperti Senator John McCain yang telah memengaruhi dinamika negara bagian. 

Negara bagian ini juga memiliki populasi Hispanik yang meningkat, sebuah kelompok yang condong ke Partai Demokrat.

Baca Juga: Bahaya! Website Milik Donald Trump Kena Hack, Siapakah Pelakunya?

4. Georgia

Georgia menyumbang 16 suara Electoral College dan belum memilih seorang Demokrat untuk menjadi Presiden sejak 1992. Pada 2016, Trump memenangkan Georgia dengan 5,1% saat Hillary Clinton menerima 45,35% suara. 

Dengan populasi beragam yang berkembang pesat dan Demokrat seperti Stacey Abrams yang mendapatkan popularitas nasional, Georgia dianggap sebagai negara bagian yang dinamis untuk tahun 2020.

5. North Carolina

Pada tahun 2016, Trump memperoleh 15 suara Electoral College North Carolina dengan margin 3,66% dan 49,83% dari total suara. Sementara itu, Hillary Clinton mendapatkan 46,17% suara. 

Baca Juga: Kondisi Donald Trump Dikabarkan Kritis, Eric Trump : Kenangan yang Tidak Akan Saya Lupakan

Dengan campuran pemilih pedesaan, kota, dan pinggiran kota, pentingnya negara tercermin melalui kunjungan Donald Trump yang sering ke negara bagian tersebut.

6. Florida

Dengan 29 suara Electoral College, Florida adalah negara bagian terbesar di Amerika dan selalu demikian. 

Margin kemenangan di negara bagian itu sangat rendah. Namun, Trump berhasil menang di negara bagian ini pada tahun 2016 dengan 49% dari total suara dibandingkan dengan 47,8% dari Clinton. 

7. Pennsylvania

Pada tahun 2016, Trump memenangkan Pennsylvania dengan 44.292 suara yang kurang dari 1 poin persentase, margin tersempit dalam pemilihan presiden untuk negara bagian tersebut dalam 176 tahun. 

Baca Juga: Viral Nama Anak Kedua Raditya Dika Terinspirasi dari Netizen? Ini Faktanya

Dengan 20 suara elektoral, negara bagian itu disebut 'Blue Wall State'.  Kemenangan Trump pada 2016 telah menjadikan Pennsylvania sebagai negara bagian medan pertempuran untuk tahun 2020.***


 



Editor: Nugroho

Sumber: Hindustan Times

Tags

Terkini

Terpopuler