Facebook Dikabarkan Hapus Halaman Berita Al Qastal, Diduga sebab Liputan Penyerangan Israel di Palestina

17 April 2022, 13:07 WIB
Ilustrasi Facebook/freepik /Ilustrasi Facebook/freepik

LAMONGAN TODAY - Media sosial Facebook dilaporkan sudah menghapus halaman berita Al-Qastal yang mengabarkan penyerangan Israel di Palestina.

Al-Qastal adalah sebuah media berita dari Yerusalem yang terkenal untuk mengabarkan kabar mengenai Yerusalem sebagai ibu kota abadi Palestina dan berfokus mengabarkan pelanggaran Israel pada warga Palestina.

Pada 16 April 2022, A-Qastal lewat akun Twitter resminya, @AlQastalps memberitakan jika Facebook sudah menghapus halaman beritanya sebab berita mereka mengenai peristiwa penyerangan Israel yang menyerang halaman Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: Sebelum Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik dengan Mantan Suaminya Johnny Depp, Amber Heard Tulis Pernyataan Ini

“Tanpa perkenalan atau pemberitahuan, Facebook tiba-tiba menghapus halaman “Berita Al-Qastal” dari situs webnya karena liputannya yang luas tentang peristiwa Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diberkati, meskipun kepatuhannya terhadap standar penerbitannya sangat ketat," kata Al-Qastal.

Al-Qastal mengecam keras kebijakan semua media sosial yang menghalangi mereka sebagai perwakilan suara Yerusalem dan Palestina untuk mengabarkan keadaan yang tengah terjadi di Palestina dan Masjid Al Aqsa kepada seluruh dunia.

Dilansir dari Days Of Palestine, Meta dan Facebook menilai bahwa membahas mengenai Palestina sudah melanggar standar komunitas mereka.

Baca Juga: Sidang Kasus KDRT Johnny Depp, Amber Heard semakin Terpojok akibat Aib Terbongkar

Bahkan hal itu memperlihatkan kemunafikan Facebook dan standar ganda mereka mengenai semua jenis konten mengenai Palestina.

Sebagai perbedaan, dari mulai Rusia menyeranh Ukraina, Facebook memperbolehkan warga Ukraina untuk menyuarakan pendapat mereka yang sebetulnya melanggar standar peraturan komunitas Facebook.

Sementara itu, Facebook terus memblokir semua jenis konten mengenai Palestina, invasi Israel ke Palestina sampai menghapus komentar orang-orang yang membela Palestina.

Baca Juga: Semifinal Piala FA 17 April 2022: Chelsea vs Crystal Palace, Simak Prediksi dan Susunan Pemain

Direktur Pusat Sosial Sada untuk Pertahanan Hal Digital Palestina Eyad Refai menyebutkan mereka sebelumnya sudah mengontak Facebook untuk membicarakan konten-konten Palestina yang disensor, diblokir, dan dihapus.

Akan tetapi, Facebook menanggapi bahwa hilangnya konten itu disebabkan algoritma dan bukan sebab campur tangan Facebook.

“Algoritma dibuat oleh perusahaan. Mereka menerapkan kebijakan perusahaan, dan mereka diskriminatif."

Baca Juga: Jadwal Semifinal FA Cup Hari Ini Minggu 17 April 2022, Ada Duel Chelsea vs Crystal Palace

"Facebook memberikan banyak ruang untuk halaman berbahasa Ibrani Israel, yang sebagian besar berisi pidato kebencian anti-Palestina, hasutan untuk melakukan kekerasan terhadap orang Arab dan bahasa rasis, dan jarang di sensor,” katanya.

Lebih lanjut Refai mengatakan jika Pusat Sosial Suda pada Mei lalu membuat suatu percobaan ketika gelombang protes di Yerusalem dan Tepi Barat.

“Kami menerbitkan sebuah posting dalam bahasa Arab yang mengatakan 'Matilah Israel' dan satu lagi dalam bahasa Ibrani yang mengatakan 'Matilah orang Arab'. Yang pertama segera dihapus, sedangkan yang kedua masih online,” ujarnya.

Baca Juga: Weton Andin 'Ikatan Cinta' yang Diperankan Amanda Manopo: Junjung Kehormatan Keluarga

Ia menambahkan, Pusat Sosial Sudah telah mengadakan pertemuan bersama staf Facebook untuk membicarakan penghapusan media Al-Qastal dan Maydan Al-Quds, dan mereka staf Facebook menyatakan akan berjanji untuk meninjau lagi keputusan penghapusan dua media itu.

Sebelumnya, di tahun 2021, Facebook pun menghapus dua halaman berita dari media Al-Qastal dan Maydan Al-Quds disebabkan memosting dokumentasi penyerangan dan operasi tentara Israel ke Palestina.

Disclaimer: artikel ini telah tayang dengan judul "Facebook Dikabarkan Hapus Halaman Berita Al Qastal Terkait Penyerangan Israel di Palestina."(Zakiyyatunnisa Dhiya Ulhaq/Pikiran Rakyat)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler