LAMONGAN TODAY - Erupsi gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai memicu tsunami di Tonga, Pasifik Selatan, pada Sabtu (15/1).
Berita tentang bencana alam tersebut turut ditayangkan stasiun televisi Australia 9News dalam video sepanjang 8 menit, pada Minggu (16/1), dengan judul "TONGA IN THE DARK".
Di tengah laporan pembawa berita, tepatnya pada detik ke-15, muncul cuplikan video yang menampilkan empat orang diterjang ombak besar.
Baca Juga: Daftar Pemain Voli Putri dengan Bayaran Tertinggi, Ada Jepang, Brazil, AS, Termasuk Asal Indonesia?
Dua di antaranya tetap memegang ponsel pintar, sambil terus merekam kejadian di sekelilingnya.
Tayangan video yang memperlihatkan empat orang terseret gelombang air itu kemudian diulang pada menit ke-3 laporan berita tersebut.
Konten digital milik Australia 9News itu lantas ramai dibagikan ulang di Twitter.
Salah satunya diunggah oleh seorang pengguna Twitter dengan 13.600 pengikut.
Berikut narasinya:
"This is real, this is not a meme, this is real".
Baca Juga: Tak Hanya Dihijabahi, Inilah Daftar Orang yang Doanya Dirindukan dan Ditunggu Allah SWT
Namun, benarkah empat orang dalam cuplikan gambar itu merupakan korban terdampak tsunami Tonga?
Berdasarkan penelusuran, video empat orang yang tersapu ombak tersebut sama sekali tidak terkait dengan tsunami Tonga.
Video identik telah tayang di kanal YouTube MEMBAYANG TV sejak 7 Desember 2021, atau sebelum letusan gunung di Tonga terjadi.
Baca Juga: Tampil Gemilang bersama Borussia Dortmund, Jude Bellingham Jadi Target Manchester United!
Dalam video aslinya, dijelaskan lokasi pengambilan gambar berlangsung di Teluk Meranti, Pelalawan, Riau, Indonesia.
Empat orang dalam konten itu memang berniat merekam ombak bono dikutip dari Antara.
Yaitu gelombang air tinggi akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dengan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.
Ombak bono di Riau itu diklaim kerap dijadikan sebagai objek surfing para peselancar dari mancanegara. ***