Bom di Kabul Mimpi Buruk AS Tewaskan 13 Tentara, Biden: Kami Marah dan Sakit Hati, Mereka Tulang Punggung Kami

27 Agustus 2021, 10:01 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Foto: Reuters / Jonathan Ernst/

LAMONGAN TODAY - Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang cemas dengan penyelesaian evakuasi dari Afghanistan, menyaksikan skenario mimpi buruknya jadi kenyataan ketika bom di bandara Kabul pada Kamis 26 Agustus 2021 yang menewaskan sedikitnya 13 tentara AS.

Bom bunuh diri yang meledak di luar bandara Kabul itu juga melukai 15 lainnya.

Biden tengah berkumpul dengan para penasihat militer dan diplomatik senior di Ruang Situasi Gedung Putih untuk mengetahui perkembangan terbaru proses evakuasi ketika ledakan itu terjadi.

Baca Juga: Tak Ingin Warganya Celaka, 13.000 Warga Inggris Dievakuasi dari Afganistan

Mereka tidak keluar dari Ruang Situasi hingga lebih dari dua jam kemudian, lalu Biden pindah ke Ruang Oval sementara sejumlah personel Pentagon --beberapa mengenakan seragam-- keluar masuk Gedung Putih.

Beberapa anggota staf yang memantau peristiwa dari layar televisi di Sayap Barat Gedung Putih berteriak putus asa ketika jumlah tentara AS yang tewas bertambah.

"Kami marah dan sakit hati," kata Biden, tentang perasaan dia dan istrinya Jill, dalam pernyataan Kamis malam.

Baca Juga: Harga HP Samsung Galaxy S21 Ultra 5G, S20 Ultra, S9+ 128GB, S6 Edge+ Duos G9287 32GB, Spesial S Series

Biden dan Jill mengaku "bisa merasakan apa yang dirasakan keluarga para pahlawan yang berani hari ini" setelah Beau, putra mereka yang menjadi mayor di Angkatan Darat, wafat akibat kanker otak, yang oleh Biden dikaitkan dengan dinas militernya.

Dia berjanji untuk "memburu" para penyerang dan menyebut tentara yang tewas sebagai "pahlawan".

"Mereka menjadi bagian dari apa yang saya sebut sebagai tulang punggung Amerika, mereka tulang belakang Amerika. Terbaik yang pernah dimiliki negara ini," kata Biden.

Baca Juga: Peneliti Temukan Bukti Tsunami Krakatau 1883 dan 2018 di Masa Kini, Perlu Kesiapsiagaan Menghadapinya

Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom itu, yang juga menewaskan sejumlah warga sipil.

Biden telah dikritik atas upaya evakuasi AS di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan ketika pasukan Amerika tengah ditarik mundur dari negara itu.

Selama beberapa hari sebelum serangan terjadi pada Kamis, dia berusaha menyampaikan pesan bahwa AS meninggalkan Afghanistan untuk menyelamatkan nyawa tentara Amerika. 

Baca Juga: Buka HP Ketik Prakerja.go.id untuk Daftarkan Diri Kartu Prakerja Gelombang 19, Mudah dan Gampang

Kematian tentara AS dalam perang di Afghanistan sejak 2001 mencapai sekitar 2.500 orang.

Jika pasukan tinggal lebih lama di sana, kata Biden, berarti dia akan terus "mengirim putra kalian, putri kalian - seperti putra saya dikirim ke Irak - untuk menghadapi kematian. Dan untuk apa? Untuk apa?"

Tentara-tentara AS yang tewas pada Kamis merupakan yang pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan Kamis menjadi hari paling mematikan bagi pasukan AS di sana dalam satu dekade.

Baca Juga: Dijadwalkan Klarifikasi Laporan Dugaan Penghinaan, Ayu Tin Ting Absen, Polda: Dipanggil Ulang

Para kritikus menyalahkan insiden itu pada proses evakuasi AS yang tergesa-gesa hingga memicu kemungkinan sekitar 1.000 warga Amerika tak bisa meninggalkan Afghanistan.

Mereka yang tewas adalah bagian dari 5.200 tentara AS yang mengamankan bandara Kabul dalam proses evakuasi.

"Ini adalah mimpi buruk yang kami takutkan, dan itulah kenapa selama berminggu-minggu, militer, intelijen, dan para pemimpin kongres dari kedua partai memohon kepada presiden untuk melawan Taliban dan memperluas perimeter bandara," kata Senator Ben Sasse dari Partai Republik.

Baca Juga: Kecam Muhammad Kece Dijebloskan di Rutan Polri, Pergerakan Mahasiswa Berikan Dukungan

"Ketika kita menunggu informasi lebih rinci, satu hal menjadi jelas: Kita tak bisa mempercayai Taliban atas keamanan warga Amerika," kata Bob Menendez dari Partai Demokrat yang juga ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS.***

Editor: Nugroho

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler