5 Film Jerman Paling Populer, Bisa Ditonton Gratis di Indonesia

7 Februari 2021, 13:20 WIB
5 Film Jerman Paling Populer, Bisa Ditonton Gratis di Indonesia /goethe-Institute Indonesien

LAMONGAN TODAY -  Akhir pekan ini, pemerintah lebih banyak menganjurkan masyarakat untuk tetap berada di rumah. Untuk mengisi waktu luang, menonton film bisa menjadi pilihan mengisi kesibukan.

Belum lama ini, Goethe-Institut Indonesien baru saja merilis lima daftar film Jerman yang paling populer di Onleihe. Kabar baiknya, lima film ini juga dapat diakses secara gratis termasuk di Indonesia.

Bagi yang belum tahu, Onleihe merupakan merupakan perpustakaan digital milik institusi kebudayaan Jerman Goethe-Institut.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Warna Helm Proyek, Ternyata Menunjukkan Identitas Pemakainya

Onleihe menawarkan  lebih dari 35.000 media berbahasa Jerman
berkualitas seperti film, e-book, buku audio, dan majalah.

Dilansir Lamongan Today dari rilis yang disampaikan Goethe-Institut Indonesien, Minggu 7 Februari 2021, Lima film yang paling banyak ditonton di Onleihe merupakan film-film rilisan tahun 2011 hingga 2018 dengan genre komedi dan drama.

Lima film itu yakni  Fack ju Göthe 1 (2013), Agnes (2016), Louisa (2011), Rettet Raffi! (2015), dan 100 Dinge (2018). Seluruh film ini, kecuali Rettet Raffi!, dilengkapi teks terjemahan bahasa Inggris.

Nah, bagi yang tertarik,  publik di rumah dapat mengakses Onleihe
melalui PC dan laptop dengan terlebih dahulu membuat akun di laman Mein Goethe.de, cukup dengan memasukkan email, kata sandi, dan asal negara.

 “Film-film di Onleihe bisa dinikmati dengan nyaman karena bebas dari iklan. Koleksi media film dan media lainnya di Onleihe merupakan sumber daya yang unik untuk semua orang di Indonesia yang meminati budaya dan bahasa Jerman,” ujar Nico Sandfuchs, Kepala Bagian Layanan Informasi dan Perpustakaan Goethe-Institut untuk
Kawasan Asia Tenggara.


Berikut sinopsis lima film Jerman terpopuler di Onleihe:


1. Fack ju Göthe 1 (2013)
Di atas tempat persembunyian barang curiannya tahu-tahu sudah ada gedung olahraga.

Mantan napi Zeki Müller (diperankan Elyas M'Barek) tidak punya pilihan dan terpaksa berpura-pura menjadi guru pembantu di sekolah Goethe-Gesamtschule.

Fack ju Göthe yang disutradarai Bora Dagtekin bercerita tentang guru-guru yang kewalahan dan murid-murid yang bermasalah dan merombak total genre komedi sekolah dengan ucapan apa adanya dan dialog yang tajam.

  1. Agnes (2016

Walter, seorang penulis buku nonfiksi, jatuh cinta pada mahasiswi fisika bernama Agnes.

Sikap Agnes yang radikal terhadap kehidupan menjadi masalah tersendiri bagi Walter, yang telah nyaman dengan hidupnya yang serba biasa dan tanpa komitmen.

Suatu hari Agnes mengusulkan sesuatu yang mengejutkan: Walter diminta menulis cerita mengenai hubungan asmara mereka. Awalnya, ini sekadar main-main, namun tidak lama kemudian kisah bersama mereka mengambil alih komando dan timbul pertanyaan siapakah penentu jalan ceritanya.

Baca Juga: 10 Film Dewasa di Netflix  yang Bisa Ditonton Di Akhir Pekan

  1. Louisa (2011)

Louisa berusia 23 tahun dan tidak bisa dan tidak mau lagi berpura-pura: Ia tidak bisa mendengar sama sekali.

Sepanjang hidupnya ia berusaha keras untuk menyamai
semua orang lain. Baginya, komunikasi adalah perjuangan yang tidak adil untuk membaca bibir - diiringi perasaan gagal yang selalu membayang.

Tapi sekarang Louisa mulai belajar bahasa isyarat, memutuskan untuk tidak menggunakan alat bantu dengar, dan untuk pertama kali pindah ke apartemen yang ditempati sendiri. Orang lain mungkin bingung bahwa ia tetap mencintai hiphop dan menulis lirik, tapi bagi ia
sendiri itu biasa saja.

  1. Rettet Raffi! (2015)

Sammy berumur delapan tahun dan sangat menyayangi hamster piaraannya, yang merupakan hadiah dari sang ayah. Raffi memang hamster istimewa: Di dalam kandangnya, Raffi bisa mencetak gol bagaikan pemain sepakbola profesional.

Tapi kemudian Raffi jatuh sakit dan harus dioperasi. Setelah operasi terjadilah sesuatu yang tidak terbayangkan: Raffi diculik! Sammy pun bertualang menyusuri kota Hamburg untuk mencari hamster kesayangannya.

Baca Juga: 5 Potret Terkini Yoga Pratama, Si Usil Pembawa Kodok di Film Warkop DKI: Sudah Berusia 37 Tahun Lho!

  1. 100 Dinge (2018)

Toni mencintai mesin espresso miliknya. Paul memuja ponsel pintarnya. Toni tidak berdaya tanpa pil penumbuh rambut andalannya. Paul tidak bisa hidup tanpa Amazon, Siri dan sepatu kets kesayangannya.

Yang lebih penting, Paul dan Toni tidak sanggup melewati satu hari pun tanpa kehadiran yang lainnya.

Hanya saja, mereka justru terlibat persaingan tanpa ujung mengenai siapa yang besar terhebat. Tetapi suatu hari, segalanya berubah dan keduanya mendapati diri mereka duduk di rumah tanpa harta
benda sedikit pun, telanjang, dan kedinginan.

Baca Juga: Aamir Khan Segera Bintangi Film Adaptasi Spanyol Populer, Campeones

Ini Hari ke-1 tantangan 100 hari yang disepakati mereka berdua. Keduanya melepaskan segala milik mereka dan hanya akan memperoleh kembali satu barang per hari.
***

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Goethe-Institut Indonesien

Tags

Terkini

Terpopuler