Klaim Perekonomian Membaik di Tengah Utang Indonesia Rp5.889 T, 10 Besar Negara Banyak Utang Dunia

- 25 Oktober 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Pixabay/Mohamad Trilaksono

“Secara kumulatif, penyerapan tenaga kerja dari penanaman modal tersebut hingga September 2020 mencapai 861.581 tenaga kerja atau naik 22,50 persen (yoy) dibanding tahun lalu,” ujar Airlangga saat menjadi narasumber dalam acara Teras Kita-Kompas Talks secara daring dikutip lamongantoday.com dari RRI, Sabtu (24/10/2020).

Adapun kinerja perdagangan luar negeri hingga September 2020 mencatat surplus.

Baca Juga: Update Harga HP Samsung dan OPPO yang Anjlok di Shopee Promo Oktober : Galaxy M11,S20,Oppo reno4,A31

Hal ini terjadi seiring penurunan impor lebih dalam dibanding ekspor sehingga neraca perdagangan Januari s.d. September 2020 surplus USD13,51 milliar.

Angka ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu defisit USD2,24 miliar dengan total defisit 2019 sebesar USD3,59 miliar.

Perkembangan inflasi di tengah pandemi dipengaruhi oleh kestabilan harga yang terjaga dan kondisi permintaan yang masih membutuhkan dorongan.

Baca Juga: Hati-Hati, Operasi Zebra 2020 Segera Dimulai Jelang Libur Panjang Cuti Bersama, Cek Kendaraanmu

Dukungan stimulus perlindungan sosial diberikan agar dapat mendorong naiknya permintaan melalui peningkatan daya beli masyarakat.

“Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global, stabilitas sektor eksternal masih terjaga. Cadangan devisa tetap memadai untuk pembayaran utang luar negeri dan stabilisasi nilai tukar,” lanjutnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dok. Kemenko Perekonomian

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: RRI


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah