Network
LAMONGAN TODAY - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan hingga saat ini tidak ada rencana pemberian BLT 2021 Subsidi Gaji (BSU) BPJS Ketenagakerjaan, pemerintah akan mengandalkan program Kartu Prakerja untuk memberikan insentif untuk pekerja terdampak pandemi COVID-19.
"Kita tidak menggunakan skema subsidi upah, tapi program Kartu Prakerja yang di situ ada insentifnya tetap dilanjutkan," kata Menaker Ida saat ditemui media usai melakukan kunjungan di Cikarang, Jawa Barat, Rabu.
Menaker menegaskan bahwa alokasi yang diberikan melalui Kartu Prakerja cukup besar, yaitu sekitar Rp20 triliun dan sejauh ini tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk BLT 2021.
"Subsidi upah di APBD 2021 sampai sekarang memang tidak dialokasikan, karena kita konsentrasi pada program Kartu Prakerja," tambah Ida.
Dia menegaskan bahwa pada Kartu Prakerja terdapat komponen insentif, selain dana untuk meningkatkan kompetensi bagi yang berhasil menjadi peserta.
Kartu Prakerja merupakan program pemerintah untuk pelatihan dan meningkatkan keahlian masyarakat. Akan tetapi, selama pandemi COVID-19 pemerintah melakukan perubahan supaya ada komponen bantuan insentif untuk pekerja yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau angkatan kerja baru.
Baca Juga: Kemnaker Beri Bocoran Berikan Bantuan Rp3 Juta Pengganti BLT Subsidi Gaji 2021, Berikut Cara Daftar
Jumlah bantuan yang diberikan yaitu Rp3,55 juta, dengan rincian Rp600 ribu untuk biaya pelatihan per bulan selama empat bulan atau sebesar Rp2,4 juta dan Rp 1 juta sebagai insentif biaya pelatihan, serta Rp150 ribu sebagai biaya survei.
