Diketahui, kawasan Bromo Tengger Semeru mulai ditutup akibat pandemi Covid-19 sejak 19 Maret 2020.
Penutupan tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, khususnya pada daerah tujuan wisata.
Sinarto mengapresiasi upaya KLHK yang tetap menunggu respon kabupaten yang ada di sekitar di wilayah itu untuk membuka Bromo.
Menurutnya, rekomendasi sangat penting dalam menjaga keselamatan para wisatawan menuju tempat wisata.
"Kalau bupatinya sudah bisa menjamin kesehatan perjalanan wisatawan masuk Bromo, maka lokasi itu bisa dibuka, dan ini sangat bagus sebagai upaya melindungi wisatawan," katanya. ***