Tidak Hanya Sebagai Tempat Ibadah, Pemerintah Dorong Masjid Bersejarah Sebagai Destinasi Wisata

- 17 Februari 2021, 14:10 WIB
Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno. /Instagram.com/@sandiuno

LAMONGAN TODAY - Pemerintah mendorong masjid-masjid bersejarah di Indonesia menjadi destinasi wisata baru sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan.

"Sejarah mencatat hadirnya kota-kota yang ada di Indonesia menjadikan masjid sebagai komponen pembentuk peradaban, ditandai adanya masjid-masjid bersejarah di Indonesia, salah satunya Masjid Saka Tunggal di Banyumas," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Rabu 17 Februari 2021.

Ia mengatakan selama ini umumnya masjid sebagai tempat ibadah, tetapi seiring dengan perkembangan dan potensinya menjadi wajar apabila kemudian diubah sebagai daya tarik wisata.

Baca Juga: Peringati Hari Lahir ke-125, Google Doodle Kenang Marie Thomas, Dokter Perempuan Pertama Indonesia

"Program yang dapat dikembangkan adalah wisata sejarah, wisata religi. Saya ingin mendukung wisata religi sebagai bagian dari 'heritage tourism', seperti Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten yang merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia," katanya.

Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak supaya ikut berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi untuk menjadikan masjid sebagai daya tarik wisata ekonomi kreatif.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mengatakan di tahun 2018 Jawa Tengah sukses meraih penghargaan mengenai pariwisata halal dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Tampil Menakjubkan, Mbappe Cetak Hattrick Ketika PSG Bungkam Barcelona 1-4 Meski Tanpa Neymar

"Dengan predikat ini kami ingin memperlihatkan bahwa Jateng memang punya destinasi wisata berbasis halal. Salah satu daya tarik wisata adalah masjid, salah satunya MAJT yang punya keunikan dan karakteristik bangunan yang sangat indah," katanya.

Dalam hal ini, dikatakannya, unsur kehalalan mengenai kegiatan wisata antara lain kebutuhan pariwisata yang menggunakan material yang halal dan baik, seperti adanya fasilitas tempat ibadah dan ruang privasi untuk ibu menyusui.

"Fasilitas ini disediakan seperti di hotel atau penginapan, rumah makan. Dengan demikian, fasilitas seperti ini bisa dirasakan oleh masyarakat atau wisatawan Muslim. Selain itu, fasilitas yang sama juga bisa dirasakan oleh wisatawan dari penyandang disabilitas," katanya.

Baca Juga: Pulih dari Cedera Jelang Lawan PSG, Barcelona Kembali Diperkuat Gerard Pique

Mengenai hal tersebut, diakuinya, potensi itu belum dikerjakan maksimal khususnya oleh masjid-masjid yang terdapat di Jawa Tengah.

"Kita masih punya PR besar, yang mana masjid yang ada di Jawa Tengah dan Yogyakarta belum mampu menarik daya tarik wisatawan. Oleh karena itu, perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya wisatawan. Nanti Jawa Tengah dan DIY ketika tol sudah tersambung maka otomatis wisatawan mancanegara akan datang ke Semarang sehingga ini jadi kesempatan kita untuk mengenalkan," katanya.

Ia juga menginstruksikan pengelola masjid menyiapkan dari awal, salah satu usahanya meningkatkan lembaga pariwisata supaya terhubung dengan destinasi wisata lain.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x