Miliki 24 Ribu Masjid, Negara Komunis China Bantah Hancurkan Rumah Ibadah Muslim

- 26 September 2020, 20:20 WIB
Ilustrasi warga China
Ilustrasi warga China /AFP

LAMONGAN TODAY -- China melalui Kementerian luar negeri membantah tuduhan dari sebuah lembaga pemikir Australia bahwa mereka telah menghancurkan ribuan masjid di wilayah Xinjiang barat.

China menyatakan pihaknya memiliki lebih dari 24.000 masjid. Junlah itu melebihi junlah per kapita daripada banyaknya negara Muslim.

Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) telah merilis laporan pada Kamis, 24 September yang memperkirakan sekitar 16.000 masjid di Xinjiang hancur atau rusak akibat kebijakan pemerintah, sebagian besar sejak 2017.

Baca Juga: Indonesia Bersiaga Saat Timor Leste Berdarah-Darah, Mantan Presidennya Hampir Tertembak

Perkiraan dibuat menggunakan citra satelit dan berdasarkan sampel dari 900 situs keagamaan sebelum 2017, termasuk masjid, tempat suci, dan situs keramat.

"Pemerintah China telah memulai kampanye sistematis dan sengaja untuk menulis ulang warisan budaya Daerah Otonomi Uighur Xinjiang untuk membuat tradisi budaya asli tunduk pada 'bangsa China'," kata laporan ASPI, seperti diberitakan CNA.

"Di samping upaya koersif lainnya untuk merekayasa ulang kehidupan sosial dan budaya Uighur dengan mengubah atau menghilangkan bahasa, musik, rumah, dan bahkan makanan Uighur, kebijakan Pemerintah China secara aktif menghapus dan mengubah elemen kunci dari warisan budaya nyata mereka."

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord  ‘Kopi Dangdut’ – Fahmi Shahab, Kala Kupandang Kerlip Bintang

Menanggapi laporan itu, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin menyebutnya "hanya rumor fitnah" selama konferensi pers pada hari Jumat, dan mengatakan ASPI telah menerima dana asing untuk mendukung ramuan kebohongan terhadap China.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: CNA Mantra Sukabumi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x