Dalam potongan video yang telah tersebar di media sosial, seorang dokter umum bernama Elke De Klerk menyebut bahwa mereka tidak ada pandemi dan Covid-19 merupakan virus flu biasa.
Baca Juga: Harga HP Terbaru Serba Rp2 Jutaan: Samsung, Xiaomi, OPPO, Vivo, Realme, Terjangkau bagi Masyarakat
Sementara itu, dari periksa fakta Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta Aisyah Adilah menyebutkan, informasi itu menyesatkan.
Faktanya, berdasar dari data WHO klaim yang menyebut pandemi telah berakhir pada Juni 2020 adalah salah.
Para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai ilmuwan lain mengatakan, tidak ada bukti ilmiah virus Corona (Covid-19) kini kehilangan potensinya atau tidak mematikan lagi seperti awal penyebarannya.
Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan, tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit.
Baca Juga: Sambut Hari Santri di Tengah Covid-19, Berikut Pernyataan Resmi PBNU: Santri Bukan Hanya Mengaji
“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” jelas Van Kerkhove kepada wartawan, seperti dilansir dalam Turnbackhoax.id.
Mengenai pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan COVID-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman.
Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan.