Lintang Kemukus Muncul di Tanah Jawa, Kerap Disimbolkan Malapetaka, Simak Penjelasan dari Arkeolog

- 12 Oktober 2020, 13:31 WIB
Lintang Kemukus Muncul di Tanah Jawa, Kerap Disimbolkan Malapetaka, Simak Penjelasan dari Arkeolog
Lintang Kemukus Muncul di Tanah Jawa, Kerap Disimbolkan Malapetaka, Simak Penjelasan dari Arkeolog /Instagram @ndorobeii

"Isuk loro, sore mati, ini kan memberi gambaran betapa ganas penyakitnya, dalam durasi sesingkat itu orang mati," ujar Dwi.

Kata-kata itu dijumpai dalam kisah Babad Tanah Jawi. Jadi, setelah Amangkurat I wafat, Mataram tertimpa musibah. banyak orang sakit. Negara rusak. Udara tidak baik. Makanan mahal.

Hujan tak turun, sehingga udara begitu panas. Negara Mataram seperti terbakar. Banyak orang meninggal. Pengemis tersebar di sepanjang jalan atau sungai. Banyak penderita sakit borok, kudis, pathek, bubul, dan sejenisnya. Orang yang sakit di waktu pagi, sorennya meninggal.

Baca Juga: Daftar HP RAM 6GB Terbaru, Harga 1 Jutaan Hingga 3 Jutaan Terlengkap, Ada Xiaomi, Samsung, Oppo

"Jadi dari situ kita melihat bahwa pada masa lalu ada gambaran tentang bencana penyakit," lanjut Dwi.

Lewat Tetenger Alam

Mungkin saking menakutkannya dampak pagebluk, orang Jawa pun mulai mencari pertanda atau tetenger sebelum wabah datang.

Pada zaman Mataram Islam misalnya, pagebluk dihubungkan dengan kemunculan bintang berekor atau komet. Orang Jawa menyebutnya Lintang Kemukus.

Menurut tradisi mereka, kemunculan komet pada arah tertentu memiliki arti, di antaranya sebagai pertanda kemunculan pagebluk.

"Memang umumnya penampakkan komet dimaknai sebagai membawa ‘hal yang kurang baik’, kecuali apabila muncul di arah barat," jelas Dwi.

Halaman:

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Isu Bogor


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah