LAMONGAN TODAY - Perwakilan Telkom Group menyatakan data-data IndiHome yang diduga bocor tidak valid, dan perusahaan telekomunikasi milik negara itu menyatakan tetap melakukan pemeriksaan atas data-data tersebut.
"Kami dari pagi sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation, Telkom, Ahmad Reza, dalam pesan singkat dikutip ANTARA pada Minggu.
Berdasarkan penyelidikan awal, Telkom menyatakan mereka tidak pernah memberikan email untuk pelanggan IndiHome dan bahwa domain alamat mereka adalah @telkom.co.id.
Baca Juga: 26.730.798 Data Diduga Bocor Diunggah di Situs Gelap, Bahaya Mengintai Pengguna, Kominfo Buka Suara
Penyelidikan terhadap sekitar 100.000 sampling menunjukkan data nomor induk kependudukan (NIK) tidak cocok.
"Di internal Telkom sendiri, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis," kata Reza.
Menurut Telkom, jumlah pelanggan IndiHome saat ini ada 8 juta. Peretas mengklaim mengantongi 26 juta histori browsing.
Baca Juga: Tolak Kenaikan BBM, Kader PMII Se-Indonesia Siap Bergerak!
Dia menyatakan histori browsing tersebut bukan berasal dari internal Telkom, melainkan dari situs lain.