Materi Khutbah Jumat Tema Amalan Pembuka Pintu Kebaikan

- 2 Oktober 2020, 06:09 WIB
Islamic
Islamic /pixabay.com

Mengenali kunci-kunci pintu kebaikan merupakan perkara yang wajib, bukan sunnah.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan, Allah menjadikan kunci-kunci daripada setiap kebaikan yang dicari. Seperti, shalat kuncinya adalah bersuci, berhaji kuncinya adalah ihram, kebaikan kuncinya adalah jujur, Surga kuncinya adalah tauhid, ilmu kuncinya adalah bertanya dengan baik.

Kemenangan kuncinya adalah sabar, tambahnya nikmat kuncinya adalah syukur, menjadi wali Allah kuncinya adalah memiliki mahabbah, keberuntungan kuncinya adalah takwa, doa mustajab kuncinya adalah doa yang khusyuk, kecintaan terhadap kampung akhirat kuncinya adalah zuhud terhadap dunia.

Baca Juga: Kabar Gembira, Angka Kesembuhan Covid-19 Di Daerah Ini Di Atas Rata-rata Nasional

Hidupnya hati kuncinya adalah mentadaburi al-Quran, rezeki kuncinya adalah berusaha disertai memperbanyak istighfar, kemuliaan hidup kuncinya adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mempersiapkan diri menghadapi akhirat kuncinya adalah meninggalkan angan-angan. Demikian pula Allah telah menjadikan segala macam keburukan memiliki kuncinya.

Seperti, segala dosa kuncinya adalah khamr, zina kuncinya adalah kekayaan, kekufuran kuncinya adalah maksiat, kemunafikan kuncinya adalah dusta, kebakhilan kuncinya adalah kekikiran, kebid’ahan dan kesesatan kuncinya adalah menolak sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Maka marilah kita semua menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan seutama-utamanya kebaikan adalah tauhid. Allah berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِه وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاءُ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa: 48)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ.

“Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat mereka. Dan seburuk-buruk hamba Allah adalah mereka yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang menyebabkan perpisahan di antara orang-orang yang saling mencintai, yang berusaha mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang tidak bersalah.” (HR. Ahmad dan Al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Amalan yang dapat menjadi kunci pembuka pintu kebaikan dan menutup pintu keburukan banyak sekali jumlahnya. Di antara yang mudah untuk kita praktikkan antara lain:

Amalan Pertama: Mengajarkan dan Menyebarkan Ilmu

Orang yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, secara tidak langsung ia telah menjadi kunci dari pintu-pintu kebaikan.

Mengajarkan ilmu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya mengajari langsung seseorang yang belum mengerti ilmu Islam, menyelenggarakan majelis ilmu dan kajian Islam, menyelenggarakan kegiatan dakwah ke pelosok negeri yang masih sulit dijangkau oleh ilmu, menyelenggarakan lembaga pendidikan agama, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pengungsi Berpotensi Terpapar Corona

Menyebarkan ilmu dapat dilakukan dengan lisan secara langsung atau melalui tulisan di media masa atau di website dakwah, atau bisa juga berbentuk video. Ini semua adalah amalan yang membuka pintu kebaikan.

Maka, orang yang menyebarkan ilmu ialah orang yang membuka pintu-pintu kebaikan dan menutup rapat-rapat pintu keburukan.

Oleh karenanya ajarkanlah ilmu kepada manusia agar mendapatkan pahala sebagaimana mereka yang melaksanakan ilmu tersebut. Allah berfirman:

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)

Amalan kedua: Amar Makruf Nahi Munkar

Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan poros bagi Islam, salah satu alasan kuat Allah ‘azza wajalla mengutus para Nabi dan Rasul, dan sebagai dalil kesempurnaan Iman, kebaikan Islam, serta merupakan rahasia kemuliaan umat ini. Allah ‘azza wajalla berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman,

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)

Kegiatan amar makruf nahi munkar termasuk amalan pembuka pintu kebaikan. Terlaksananya kegiatan amar makruf tentu akan membuka banyak sekali pintu kebaikan. Dan terlaksananya kegiatan nahi munkar, akan menutup banyak sekali pintu-pintu keburukan. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah.

Amalan ketiga: Mengamalkan dan Mengajak Saudara yang Lain untuk Mengamalkan Sunnah Nabi dalam Kehidupan Sehari-hari

Mencontoh dan meneladani sunnah-sunnah nabi hukumnya wajib, meskipun pelaksanaannya tidak semuanya berhukum wajib.

Baca Juga: Harga HP Samsung Galaxy A Series Akhir September 2020 Mulai dari Rp 1 Jutaan, A11, A01 Core, A21

Mengamalkan dan mengajak saudara yang lain untuk mengamalkan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kehidupan sehari-hari adalah amalan yang dapat membuka pintu kebaikan.

Karena setiap pelaksanaan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pasti akan membaca kebaikan. Baik bagi diri sendiri mau pun bagi orang lain.

Dan mengajak saudara yang lain untuk mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sudah pasti adalah sebuah pintu kebaikan yang sangat mulia. Apalagi mampu mengajak orang lain agar ia mau mengajak saudaranya untuk mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا

“Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR. Muslim No. 4831)

Beliau juga pernah bersabda,

فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

“Demi Allah, sungguh seandainya Allah memberi hidayah kepada seseorang lewat perantaraan kamu, hal itu lebih baik buatmu dari pada unta merah (harta yang paling baik).” (HR. Al-Bukhari no. 3425)

Amalan Keempat: Menyelenggarakan Donasi Sosial untuk Kepentingan Umat

Menyelenggarakan donasi sosial untuk membantu saudara muslim yang kesulitan finansial, tertimpa musibah, terlilit utang, dan semisalnya, adalah amalan yang dapat membuka pintu kebaikan yang sangat banyak.

Termasuk juga mengajak saudara-saudara yang lain untuk bersama-sama membantu mengembangkan kegiatan dakwah dan pendidikan umat baik secara finansial, sumber daya manusia, dan dukungan-dukungan lain yang diperlukan.

Orang-orang yang sangat kekurangan dan faqir pernah datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Maka Nabi shallallahu’alaihi wasallam berkhutbah kepada orang-orang dan menyemangati mereka untuk bersedekah. Lalu datanglah seorang lelaki dengan membawa seikat harta benda sampai-sampai tangannya kesulitan membawanya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Uno Dos Tres' - Relle Bey, This my bestfriend not ba bf slowed

Kemudian orang-orang yang melihat itu pun bersegera menyusulnya untuk bersedekah sekadar apa yang Allah mudahkan bagi mereka, hingga sedekah yang terkumpul menjadi sebuah gunungan di sisi Nabi. Beliau pun senang dengan hal ini dan bersabda:

مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا

“Barang siapa yang mencontohkan suatu sunnah (perbuatan) yang baik dalam Islam maka ia mendapat pahala sekaligus pahala orang lain yang mengamalkannya.” (HR. Muslim)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah
Demikian materi khutbah Jumat">khutbah Jumat tentang beberapa amalan pembuka pintu kebaikan dan penutup pintu keburukan yang dapat kami sampaikan, semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk senantiasa menjadi para pembela-pembela agama-Nya.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Halaman:

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: Portal Jember


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah