Materi Khutbah Idul Adha tentang Ilmu Komunikasi dalam Kisah Ibrahim dan Ismail

- 19 Juli 2021, 13:51 WIB
Materi Khutbah Idul Adha tentang Ilmu Komunikasi dalam Kisah Ibrahim dan Ismail
Materi Khutbah Idul Adha tentang Ilmu Komunikasi dalam Kisah Ibrahim dan Ismail /Freepik/YusufSangdes

. وَ لَمْ يَقُلْ: يَا اَبَتِ افْعَلْ مَا تُرِيْدُ, حَتَّى يَأْخُذَ الْاِبْنُ ثَوَابَ عُبُودِيَّةِ الطَّاعَةِ

Artinya: "Ia tidak menjawab, “Duhai ayahku, lakukan apa yang engkau kehendaki”, sehingga Nabi Ismail memperoleh pahala ibadah atas ketaatannya". Nabi Ismail as tidak menjawab permintaan tanggapan itu dengan “Terserah Ayah”. Tetapi pendapat yang disampaikannya adalah pelaksanaan atas perintah tersebut. Itulah bentuk ketaatan yang ditunjukkan Nabi Ismail as.

Baca Juga: Viral Aksi Pencurian Besi Monorel, Polisi Langsung Bergerak Amankan Pelaku, Diduga Tiga Orang Terlibat

Selanjutnya, jamaah sekalian, kita melihat bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail menggunakan bahasa yang sesuai dengan orang yang diajak bicara. Nabi Ibrahim menggunakan kata: "ya bunayya, duhai putraku", untuk menyapa putranya. Sedangkan Nabi Ismail memilih kata: "ya abati, duhai ayahku", untuk menyapa ayahnya. Syekh Abi Hayyanal-Andalusi (654-754) dalam kitab al-Bahrul Muhith Juz 9, mengatakan bahwa pilihan kata yang digunakan Nabi Ibrahim itu merupakan wujud sayangnya terhadap anak. Pun Nabi Ismail menggunakan sapaan yang menunjukkan penghormatan dan pengagungannya terhadap orang tua. Hal itu juga sejalan dengan sebuah hadits Nabi No.1843 yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيرَنَا

Artinya: “Bukan termasuk dari golongan kami orang yg tak menyayangi anak kecil dan  tak menghormati orang tua (orang dewasa)."

Oleh karenanya, sudah selayaknya, kita sebagai orang tua untuk memberikan kasih sayang penuh kepada putra-putri kita dengan sapaan yang lembut memberikan sentuhan kesejukan di hati anak-anak. Pun kita sebagai seorang anak, harus sepenuh takzim kepada orang tua kita, dengan mendengarkan pembicaraannya, melaksanakan perintahnya, menjawab panggilannya, dan lain sebagainya. Inilah ilmu komunikasi yang bisa kita petik dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.

Baca Juga: Viral Aksi Pencurian Besi Monorel, Polisi Langsung Bergerak Amankan Pelaku, Diduga Tiga Orang Terlibat

Demikian khutbah Idul Adha yang saya sampaikan. Semoga kita semua dapat meneladani laku keduanya dalam kehidupan kita berkeluarga dengan menerapkan komunikasi yang baik serta penuh dengan kasih sayang.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَ لَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَ نَفَعَنِيوَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَ لَكُمْ وَ لِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَ يَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x