Jangan Sampai Terlewat! Ini Waktu Mustajab Untuk Berdoa di Hari Jum'at

16 Oktober 2020, 16:18 WIB
Ilustrasi pria muslim sedang berdoa. /PIXABAY/aamiraimer

LAMONGAN TODAY – Memasukki hari jum’at, tentu merupakan hari yang ditunggu seluruh umat muslim dunia khususnyadi Tanah Air.

Alasannya, banyak keutamaan pada hari jum’at, di antaranya, ada waktu yang mustajab untuk berdoa.

Manakala diamalkan maka akan mendapat ganjaran pahala yang besar serta dikabulkan doa-doa. Maka sebagai umat islam baiknya berlomba-lomba dalam beramal Shalih.

Selain untuk diri sendiri, bisa juga bermanfaat jika mendoakan orang lain sesama umat bangsa dan negara. Jangan sampai terlewatkan waktu mustajab untuk berdoa di hari jum’at.

Baca Juga: Bacaan Surat Al Kahfi dan Terjemahannya, Surat yang Utama Dibaca di Hari Jumat

Waktu yang dimaksud adalah setelah Ashar, terdapat banyak keutamaan pada waktu tersebut, perbanyak doa setelah Ashar sangat dianjurkan. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam.

“Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah  Ashar.”[HR. Abu Dawud]

Imam Ahmad rahimahullah menjelaskan bahwa waktu mustajab itu adalah ba’da Ashar, beliau berkata,

“Kebanyakan hadits mengenai waktu yang diharapkan terkabulnya doa adalah ba’da Ashar dan setelah matahari bergeser (waktu shalat jumat).” [Lihat Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]

Baca Juga: Ramai-Ramai Warganet Curhat Twitter Error di Twitter, Ada Apa Ya?

Ibnul Qayyim berkata,

“Waktu ini ini adalah akhir waktu Ashar dan diagungkan oleh semua orang yang beragama” [Zadul Ma’ad 1/384]

Bagaimana maksud ba’da Ashar tersebut? Berikut penjelasan Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid hafidzahullah. Beliau berkata,

“Bagi yang menginginkan mencari waktu mustajab setelah Ashar hari jumat, ada beberapa cara:

  1. Tetap tinggal di masjid setelah shalat Ashar, tidak keluar dari masjid dan berdoa. Ditekankan ketika akhir waktu ahsar (menjelang magrib), ini adalah kedudukan tertinggi.

Said bin Jubair jika shalat Ashar tidaklah berbicara dengan seseorangpun sampai tenggelam matahari.

  1. Ia berangkat ke masjid menjelang magrib kemudian shalat tahiyatul masjid, berdoa sampai akhir waktu Ashar ini adalah kedudukan pertengahan.
  2. Ia duduk ditempatnya –rumah atau yang lain- berdoa kepada Rabb-nya sampai akhir waktu Ashar. Ini adalah kedudukan terendah. [Fatwa Sual Wal Jawab no.112165]

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat Terbaru 16 Oktober 2020, Pengendalian diri di Tengah Banyaknya Hoaks

Perhatikan bagaimana semangat para salaf dahulu memanfaatkan berkahnya waktu ba’da Ashar di hari Jumat.

Ibnul Qayyim berkata,

“Dahulu Sa’id bin Jubair apabila telah shalat Ashar, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib) karena sibuk dengan berdoa.” [Zadul Ma’ad 1/384]

“Dahulu Thawus bin Kaisan jika shalat Ashar pada hari Jumat menghadap kiblat, ia tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib).” [Tarikh Waasith]

Amalan ini juga bisa dilakukan Akhwat di rumah, setelah Shalat Ashar Akhwat berdoa dan berharap dimustajabkan. Begitu pula bagi yang memiliki udzur dan sakit sehingga mengharuskan shalat di rumah.

Baca Juga: Unggahan Xiaomi di Twitter Tuai Kontroversi, Diduga Sindir iPhone

Baca Juga: Harga dan Spesifikasi Kerabat dari Oppo Reno 4 F Terbaru, Ada Oppo Reno 4 Pro, Oppo Reno 2

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

“Dzahir hadits adalah mutlak yaitu barangsiapa yang berdoa di waktu musjatab pada akhir hari jumat (yaitu menjelang magrib, karena akhir hari dalam hijriyah adalah magrib). Diharapkan bisa dkabulkan, akan tetapi jika ia menunggu shalat di masjid tempat shalat magrib, ini lebih hati-hati karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘ia menegakkan shalat’. Orang yang menunggu sebagaimana kedudukan orang yang shalat maka dalam keadaan shalat lebih diharapkan mustajab. Orang yang menunggu shalat sebagaimana orang shalat. Jika ia sakit bisa dilakukan di rumahnya , tidak mengapa. Atau wanita yang menunggu shalat magrib di mushallanya (tempat shalat di rumah), atau yang sakit di mushallanya berdoa di waktu Ashar dan berharap mustajab. Jika ia ingin, menuju masjid tempat ia ingin shalat magrib lebih awal, duduk menunggu shalat dan berdoa.” [ Majmu’ Fatawa bin Baz 30/270]

Mari kita sama-sama meningkatkan iman dan taqwa serta perbanyak bersyukur atas segala nikmat yang sudah diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’Ala.***

 

 

 

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler