1442 Hijriyah, Berikut Amalan dan Larangan Bulan Muharram

19 Agustus 2020, 22:23 WIB
Tahun baru Hijriyah 1442./Pixabay /

LAMONGAN TODAY - 1 Muharram 1442 Hijriyah menjadi hari spesial bagi umat muslim di dunia.

Pergantian tahun 1441 Hijriyah menuju 1442 Hijriyah memiliki memiliki banyak keistimewaan. Oleh karena itu, umat Islam setidaknya mengetahui, bagimana menyambut tahun baru 1 Muharram 1442 Hijriyah dengan amalan dan mengetahui larangan pada bulan Muharram.

Berikut Lamongan Today sajikan amalan dan larang dalam bulan Muharram yang dihimpun dari berbagai sumber.

Berpuasa

Di dalam riwayat Rayyan bin Syabib, Imam Ali Ridha as mengatakan, “Sesiapa berpuasa pada hari ini dan berdoa kepada Allah, maka dia akan mendapati doanya seperti diterimanya doa Nabi Zakariya as.” Anjuran berpuasa dan juga berdoa pada tanggal 1 Muharram ini sangat disarankan supaya doa dan puasa yang dijalankan tersebut akan diterima seperti doa Nabi Zakaria as yang diterima oleh Allah SWT.

Baca Juga: Putri Pelatih Persela Lamongan Positif Covid-19: Mohon Doanya Ya

Shalat Dua Rakaat dan Baca Doa

Imam Ali Ridha as menyampaikan, Rasulullah SAW pada hari pertama bulan Muharram melaksanakan shalat dua rakaat dan juga membacakan doa. Ya Allah, Tuhan Yang Mahakarim, inilah tahun baru, aku memohon suaka-Mu dari kejahatan setan, kekuatan untuk menahan hawa nafsu yang menyeretku kepada kejelekan, sibuk dengan aktivitas yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Zat Yang Maha Pemurah dan Pemilik kemuliaan. Wahai Sandaran orang yang tidak memiliki sandaran. Wahai Simpanan orang yang tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki perlindungan.

Puasa Asyura

Puasa Asyura sudah dikenal sejak zaman jahiliyah sebelum Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam diutus seperti yang dikatakan Aisyah, “Sesungguhnya orang-orang jahiliyah dahulu berpuasa pada hari itu.” al-Qurthubi berkata, “Kemungkinan kaum Quraisy menyandarkan amalan puasa mereka kepada syari’at orang-orang sebelum mereka, seperti syari’at Nabi Ibrahim. Karena itulah, Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk menyelisihi mereka seperti yang sudah tertulis dalam hadits yang diriwayatkan Abu Musa al-Asy’ari dimana Nabi bersabda, 'Berpuasalah kalian pada hari tersebut.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Memperbanyak Amal Shalih

Baca Juga: Rizky Febian Salting Saat Dijodohkan Dengan Putri Komedian Parto, Amanda Caesa

Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata tentang tafsir firman Allah Ta’ala dalam Surat At Taubah ayat 36: "maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian”. "Allah telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah menjadikannya sebagai bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir).

Introspeksi Diri

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, masa hidupku berkurang, namun amalanku tidak bertambah". Wahai saudaraku, sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menuju perjalanan yang panjang di akhirat kelak dengan amalan-amalan shalih?. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)” (QS. Al Hasyr: 18).

Perbanyak Sedekah

Baca Juga: Bing Bang Diminta  Comeback saat G-Dragon  Ulang Tahun

Menurut kalangan mazhab Malik, sangat dianjurkan untuk memperbanyak sedekah dalam bulan Muharram yang dimulai pada tanggal 1 Muharram. Sementara pada mazhab lainnya menganggap tidak ditemukan landasan dalil yang dengan khusus menyebutkan hal tersebut dan kuat derajat haditsnya dan karena itulah mereka mendhaifkan hadits sebagai berikut; “Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti bersedekah selama setahun”.

Membaca Surat Yasin

Membaca Surat Yasin ini dilakukan bada Sholat Maghrib sebanyak tiga kali dan harus sudah selesai sebelum masuk sholat isya. Apabila tidak bisa membaca maka bisa diganti dengan membaca istighfar sebanyak mungkin. Sesudah selesai membacakan surat Yasin pertama lalu dilanjutkan dengan membacakan doa, Yaa Allah berikanlah ketetapan Iman Islam dan menjadi bagian dari Ahlussunah Wal Jama’ah, Amin.

Sementara, pada bulan Muharram ini, terdapat larangan melakukan sejumlah tindakan yang seyogyanya tidak dilakukan oleh umat Islam sebagai berikut:

Berperang dan Membunuh

Baca Juga: Tiongkok Gandeng Militer Kembangkan Vaksin Covid-19

Pada bulan Muharram kita dilarang untuk berperang. Para ulama kemudian merinci bahwa kita tidak boleh menjadi pihak yang memulai peperangan. Peperangan bukan hanya berarti mengangkat senjata, membunuh, dan memerangi orang yang dianggap zalim. Berperang juga bisa diartikan berselisih. Dengan demikian, kita hendaknya menjaga diri agar tidak terlibat perselisihan dengan orang lain di bulan Muharram dan bulan Haram lain. Apalagi jika terlibat dalam pertengkaran yang tidak ada manfaatnya.

Mendzolimi Orang Lain

Larangan di bulan Muharram lainnya adalah melakukan kedholiman kepada orang lain. Dholim terhadap orang lain tidak selalu berarti membunuh atau melukai. DZolim juga bisa berupa mengambil hak orang lain, melontarkan kata-kata tidak terpuji bagi orang lain, memfitnah, dan sebagainya.

Bermaksiat

Selain dilarang berbuat dzolim kepada orang lain, para ulama juga melarang kita untuk berbuat dholim kepada diri sendiri. Maksud dari berbuat dholim pada diri sendiri adalah melakukan dosa dan maksiat yang akhirnya membuat kita mendapat akibat buruk. Akibat buruk atau balasan dosa akibat dzolim pada diri sendiri bisa terjadi di dunia maupun di akhirat.

Baca Juga: Cocok Buat Pasangan, Jelajahi 6 Destinasi Wisata Jogja

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Tahukah kalian dengan kezaliman, karena sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat” (HR.Muslim). Contoh maksiat yang harus kita hindari di bulan Muharram dan bulan Haram yang lain adalah meninggalkan shalat, memakan harta haram, berzina, minum minuman keras, berdusta, hingga menggibah. Semuanya merupakan perbuatan buruk yang mendatangkan dosa bagi kita.

Karena itu, para ulama menganjurkan kita untuk selalu bertaubat, terutama di bulan Muharram dan bulan Haram lainnya. Taubat menjadi amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram, karena bisa jadi kita melakukan perbuatan maksiat di bulan Haram ini. ***

Editor: Nugroho

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler