Pendekar Sakti Kalah dengan Tongkat, Kisah Raden Kian Santang Takluk di Hadapan Ali bin Abi Thalib

30 September 2021, 04:09 WIB
Ilustrasi Raden Kian Santang /YouTube/@Lentera Hidup

LAMONGAN TODAY - Prabu Siliwangi memiliki beberapa putra dan putri, di antaranya adalah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang, yang keduanya adalah putra dan putri kesayangan sang prabu.

Raden Kian Santang terkenal dengan kesaktiannya yang luar biasa. Di dunia persilatan, nama Raden Kian Santang sudah tak asing lagi, sehingga seluruh Pulau Jawa bahkan Nusantara saat itu sangat mengenalnya.

Suatu ketika, Raden Kian Santang terkejut, ketika di dalam mimpinya ada seorang kakek berjubah yang mengatakan, bahwa ada seorang manusia yang sanggup mengalahkannya.

Baca Juga: Sinopsis Boruto Episode 218: Kawaki Lolos dari Rencana Isshiki, Kebangkitan Kembali Momoshiki

Mimpi itu terjadi beberapa kali, sehingga Raden Kian Santang bertanya-tanya siapakah orang itu.

Dalam mimpi selanjutnya, sang kakek menunjuk ke arah lautan dan berkata bahwa orang itu ada di sana.

Penasaran dengan mimpinya, Raden Kian Santang pun meminta izin kepada Ayahandanya, Prabu Siliwangi untuk pergi ke seberang lautan dan menceritakan semuanya.

Baca Juga: Ranggalawe Gugat: Keganasan Perang, Majapahit Tega Beri Perintah Ini Pada Perwira yang Menyerah

Prabu Siliwangi walaupun berat hati, tetap mempersilakan putranya itu pergi. Namun Ratu Rara Santang, yang merupakan adik Raden Kian Santang ingin ikut kakaknya tersebut.

Meski dicegah, Ratu Rara Santang bersikeras ingin ikut kakaknya, yang akhirnya mereka berdua pergi menyebrangi lautan yang sangat luas menuju suatu tempat yang ditunjuk orang tua dalam mimpi Raden Kian Santang itu.

Genap 8 bulan perjalanan, sampailah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang ke sebuah dataran yang asing.

Baca Juga: One Piece 1027: Diluar Dugaan! Naga Momonosuke Lebih Kuat dibandingkan Naga Kaido, dr Vegapunk Berbohong?

Tanahnya begitu kering dan tandus. Padang pasir yang sangat luas, serta terik matahari yang menyengat.

Mereka melabuhkan perahu yang mereka tumpangi.

Tiba-tiba datanglah seorang kakek yang begitu sangat dikenalnya. Ia kakek yang pernah datang di dalam mimpinya itu.

Baca Juga: Zoro Tebas Topeng King, Begini Rupa King Sebenarnya. Selengkapnya di Link Baca One Piece 1027 (Spoiler)

Kakek itu tersenyum dan berkata "Anak muda, kau bisa bertemu Ali jika sanggup mencabut tongkat ini."

Lalu si kakek itu menancapkan tongkat yang dipegangnya.

Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang saling berpandangan. Raden Kian Santang tertawa terbahak-bahak.

Baca Juga: Mode Baryon Naruto Buat Anime Boruto jadi Trending, Ternyata Ada Peran Masashi Kishimoto

"Hai orang tua, di negeri kami adu kekuatan bukan seperti ini, tapi adu olah kanuragan dan kesaktian."

"Jika hanya mencabut tongkat ini, buat apa aku jauh-jauh datang ke negeri tandus seperti ini," ujar Raden Kian Santang mengejek.

Kakek itu kembali tersenyum.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Stevie Agnecya Mantan Istri Samuel Rizal Tampil ke Publik Pakai Hijab

"Anak muda, jika kau sanggup mencabut tongkat itu, kau bisa mengalahkan Ali, jika tidak, kembalilah kau ke negerimu anak sombong," kata orang tua itu.

Akhirnya Raden Kian Santang mendekati tongkat itu dan berusaha mencabutnya, namun upayanya tak berhasil.

Semakin dia mencoba, semakin kuat tongkat itu menghujam. Keringatnya bercucuran, sementara Ratu Rara Santang tampak khawatir dengan keadaan kakaknya.

Baca Juga: Rendy Buat Membuat Rencana Busuk? Aldebaran Tingkatkan Kewaspadaan, Selengkapnya di Sinopsis Ikatan Cinta

Ketika tiba-tiba darah di tangan Raden Kian Santang menetes dan menyadari bahwa orang tua yang di hadapan mereka bukan orang sembarangan.

Saat itu, lutut Raden Kian Santang bergetar, dan dia merasa kalah.

Ratu Rara Santang yang terus memperhatikan kakaknya, segera membantunya, namun tongkat itu tetap tak bergeming, akhirnya mereka benar-benar mengaku kalah.

Baca Juga: Sudah Cair! Cek Status Penerima Bantuan Dana Program Indonesia Pintar PIP melalui pip.kemdikbud.go.id

"Hai orang tua, aku mengaku kalah dan aku tak mungkin sanggup melawan Ali, melawan dirimu pun aku tak bisa."

"Tapi izinkan aku bertemu dengannya dan berguru kepadanya," ujar Raden Kian Santang.

Kakek itu kembali tersenyum.

Baca Juga: Netflix: Squid Game Serial Orisinal Tersukses, Baru Tayang 9 Hari Tapi Menjadi yang Terpopuler

"Anak muda, jika kau ingin bertemu Ali, maka akulah Ali."

Tiba-tiba mereka berdua bersujud kepada orang tua itu, namun tangan orang tua itu dengan cepat mencegah keduanya bersujud.

"Jangan bersujud kepadaku anak muda, bersujudlah kepada Dzat yang menciptakanmu, yaitu Allah."

Baca Juga: Sinopsis Boruto Chapter 63: Boruto Datang Tepat Waktu Selamatkan Kawaki, Mata Jougan Bangkit

Akhirnya mereka berdua mengikuti orang tua tersebut yang ternyata Ali bin Abi Thalib ke Baitullah dan memeluk agama Islam.

Begitulah Raden Kian Santang dan Ratu Rara Santang mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh.

Dalam perjalanannya, Raden Kian Santang kembali ke Pulau Jawa dan menyebarkan agama Islam ke daerah Garut hingga meninggalnya.

Baca Juga: Update! 15 Kode Redeem FF Terbaru 29 September 2021, Segera Klaim Hadiah Gratis dari Free Fire

Sedangkan Ratu Rara Santang dipersunting oleh salah satu pangeran dari tanah Arab yang bernama Syarif Husain.

Perkawinan antara Ratu Rara Santang dengan Syarif Husain itu, melahirkan dua putra yaitu Syarif Nurullah dan Syarif Hidayatullah.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: YouTube/@Lentera Hidup

Tags

Terkini

Terpopuler