Fofana kemudian mengucapkan terima kasih kepada Liga Inggris dan kiper Palace Vicente Guaita yang menunda tendangannya untuk memberikan waktu jeda untuk berbuka.
Kebijakan ini diapresiasi oleh banyak pemain muslim, termasuk Abdoulaye Doucoure, pemain Everton, yang menyatakan bahwa ia selalu berpuasa setiap hari selama Ramadan dan tidak pernah mengalami masalah dengan kondisi fisiknya.
"Saya berpuasa setiap hari, saya tidak melewatkan satu hari pun. Itu sudah menjadi normal dan sangat mudah bagi saya," ujar Doucoure.
Baca Juga: Mengapa Makan Kurma Harus dengan Jumlah Ganjil? Ternyata Ini Alasannya
Selain memberikan jeda pertandingan, klub-klub Liga Inggris juga merayakan bulan Ramadan dengan menggelar acara buka puasa bersama para penggemar dan masyarakat sekitar.
Chelsea, misalnya, akan mengadakan acara buka puasa di stadion Stamford Bridge pada 26 Maret 2023, yang terbuka untuk semua kalangan penganut agama.
Klub-klub Liga Inggris juga telah menyiapkan fasilitas dan layanan yang diperlukan bagi para pemain muslim selama bulan Ramadan, seperti makanan halal dan khusus.
Dengan demikian, Liga Inggris telah menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesejahteraan dan kesehatan para pemain selama bulan suci Ramadan.
Dengan memberikan jeda sejenak untuk berbuka puasa, pemain muslim dapat menjalani ibadah puasa mereka tanpa mengorbankan performa di lapangan. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi liga-liga sepak bola lainnya di seluruh dunia untuk menghargai dan mendukung keberagaman.**