LAMONGAN TODAY - Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat muslim melaksanakan ibadah puasa, yaitu menahan makan dan minum dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Bagi para pemain sepak bola profesional yang beragama Islam, bulan Ramadan menjadi tantangan tersendiri untuk menjaga performa dan kesehatan mereka di lapangan.
Namun, Liga Inggris telah menunjukkan sikap toleran dan menghargai keberagaman dengan memberikan jeda sejenak dalam pertandingan selama bulan Ramadan untuk memungkinkan pemain dan ofisial muslim melakukan berbuka puasa.
Baca Juga: Trik Menyadap WA Pacar Menggunakan WhatsApp Web, Dijamin Gak Akan Ketahuan si Doi
Kebijakan ini telah dijalankan sejak musim 2021, di mana kesepakatan telah dicapai antara kapten klub, pemain muslim, dan ofisial Liga Inggris.
Menurut panduan dari Professional Game Match Officials Ltd, wasit akan menghentikan pertandingan malam Liga Inggris untuk memungkinkan pemain muslim berbuka puasa mereka.
Pemain pun bisa mengonsumsi cairan dan gel energi di pinggir lapangan setelah matahari terbenam. Jeda ini biasanya berlangsung selama satu atau dua menit saja.
Salah satu contoh penerapan kebijakan ini adalah pertandingan Leicester City melawan Crystal Palace pada April 2021.
Saat itu, wasit Graham Scott memberikan jeda pada menit ke-34 untuk memungkinkan bek Leicester Wesley Fofana dan gelandang Palace Cheikhou Kouyate berbuka puasa dengan minum air dan mengonsumsi gel energi.