Sambut Hari Santri di Tengah Covid-19, Berikut Pernyataan Resmi PBNU: Santri Bukan Hanya Mengaji

- 22 Oktober 2020, 08:50 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. /ANTARA/Reno Esnir

LAMONGAN TODAY - Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

Seluruh santri di Indonesia merayakanya secara resmi berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tenyang hari Santri.

Sejarah panjang yang merujuk pada Fatwa dan Jihad KH Muhammad Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 silam dijadikan tonggak sejarah perjuangan bangsa yang domotori para santri dan ulama.

Baca Juga: Download Logo Hari Santri Di Sini untuk Bahan Ucapan Selamat Hari Santri Nasional

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan pernyataan resmi dalam rangka menyambut Hari Santri 2020.

Indonesia yang adil, makmur serta berdaulat adalah cita-cita luhur di tengah dunia yang berubah dan bergerak dinamis dan menjadi tanpa batas. Cita-cita itu harus diraih dengan sejumlah langkah dan strategi yang bersifat simultan dan strategis.

Sebagai sebuah komunitas, jejaring organisasi dan juga pergerakan, Santri terbukti mampu menjadi salah satu aktor utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari jerat kolonialisme.

Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisasi kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.

Santri hari ini dan Santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zaman. Santri diharapkan mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap tanah air yang tinggi serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi.

Santri tidak hanya mampu mengaji tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal serta mampu menampilkan model kepemimpinan nasional yang mengedepankan kepentingan bangsa.

Dalam konteks Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi pandemi ini, santri harus mengambil peran untuk berjihad memberikan sumbangsih terbaiknya untuk membantu menaggulangi wabah covid-19.

Jika dulu, Fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari dimaksudkan untuk melawan kolonialisme dan penjajahan, maka jihad hari ini adalah bersatu melawan wabah agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan.

Sehingga ”Santri Sehat, Indonesia Kuat” menjadi visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga, dan merawat Ibu Pertiwi.

Peringatan Hari Santri 2020 dengan kegiatan utama berupa pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah, sholawat thibbil qulub, dan doa tolak bala’ secara serentak oleh warga NU sedunia pada Kamis 22/10/2020 pukul 19.30 WIB diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri menuju Indonesia yang kuat, berdaulat, dan segera diberi keselamatan dari pandemi Covid-19.

Jakarta, 21 Oktober 2020.

Sebagaimana dikutip dari Jurnal Presisi melalui NU Online dengan judul Pernyataan Resmi Ketua BPNU Menyambut Hari Santri Nasional 2020.*** (PRMN/Jurnal Presisi)

Editor: Nugroho

Sumber: NU Online Jurnal Presisi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x